Kesehatan

Konsumsi Gula Berlebih Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes

biem.co — Konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Sayangnya, masyarakat masih cenderung mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi, baik dari penambahan gula saat memasak, makan, dan minum maupun melalui konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula.

“Masyarakat juga perlu waspada dengan kandungan gula yang terkandung di makanan dan minuman kemasan. Untuk itu, masyarakat perlu lebih jeli dalam memerhatikan label kemasan guna mengetahui kandungan gula tersembunyi di makanan minuman,” demikian disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Marya Haryono dalam Festival Komunitas ‘Beat Obesity’ yang digelar melalui Zoom Meeting, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Kampanye ‘Beat Obesity’ Ajak Masyarakat Batasi Konsumsi Gula

Menurut dr. Marya, menjaga kewaspadaan kandungan gula penting agar kita dapat lebih sadar akan jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya.

“Selain itu, masyarakat juga secara rutin perlu melakukan pengukuran berat badan untuk mengetahui apakah berat badan mereka termasuk kategori normal atau overweight dan bahkan obesitas,” tandasnya.

Baca Juga: Yuk, Ajak Keluarga Cegah Diabetes dan Rawat Diabetesi dari Rumah

Ia memaparkan cara pengukurannya dengan metode perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu jumlah berat badan (dalam kilogram) dibagi tinggi badan (dalam meter) kuadrat. Berdasarkan World Health Organization, sebut dr. Marya, untuk orang Asia, apabila hasil BMI-nya di bawah 18,5 maka tergolong kurus, sementara BMI 18,5-22,9 termasuk kategori normal.

“Masyarakat perlu lebih waspada apabila hasil BMI mencapai angka 23,0-24,9 karena sudah termasuk overweight, 25-29,9 termasuk kategori obesitas tingkat I, dan ≥30 dinyatakan obesitas tingkat II,” jelasnya. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button