KABUPATEN LEBAK, biem.co — Belasan masyarakat yang tergabung dalam Forum Lembaga Bersatu (FLB) Kabupaten Lebak, menggelar aksi unjuk rasa terkait tewasnya seorang penggembala beserta 5 kerbaunya yang mati akibat kabel listrik yang menjuntai ke pesawahan. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di depan Kantor PLN UP3 Banten Selatan, Selasa (02/11/2021).
Koordinator aksi unjuk rasa, Ahmad Yani dalam orasinya mengatakan, jika aksi unjuk rasa tersebut meminta kepada Aparat Penegak Hukum dalam hal ini pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus meninggalnya seorang penggembala akibat kelalaian pihak PLN.
“Untuk itu kami dari Forum Lembaga Bersatu mendesak kepada Aparat Penegak Hukum agar segera menuntaskan kasus ini yang sudah jelas telah menelan korban jiwa akibat kelalaian dari pihak PLN. Dan bahkan sudah 3 bulan kasus ini berjalan, namun sampai sekarang belum ada yang dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian,” katanya saat diwawancara awak biem.co.
Sementara itu, Pejabat Pelaksana K3L UP3 Banten Selatan Muhamad Rodimaiza mengatakan, sebenarnya teman-teman yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut sudah kita terima kemarin untuk melakukan audensi, dan kita juga sudah menyampaikan sudah sejauh mana kasus tersebut berjalan.
“Untuk saat ini, semuanya kita sudah serahkan kepada Polres Lebak, jadi kita tinggal menunggu aja hukum yang berlaku terkait meninggalnya seorang penggembala yang meninggal akibat tersengat listrik. Dan kita juga tinggal menunggu hasil dari penyelidikan pihak kepolisian,” tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa untuk kompensasi pihak PLN sudah memberikan santunan kepada keluarga korban. “Dan untuk keluarga yang ditinggalkan sudah kita bantu juga seperti modal usaha,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, pada bulan Agustus 2021 tepatnya di kampung Warung Gunung Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, terjadi insiden fatal yakni tewasnya seorang pengembala warga Lebak Selatan bernama Jeri bersama 5 ekor kerbaunya tewas akibat sengatan listrik dari kabel listrik yang terjuntai di areal persawahan milik warga. (sd)