KOTA SERANG, biem.co — Budayawan Banten, Uten Sutendi mengatakan, Provinsi Banten mengalami kecelakaan politik. Hal itu disampaikan Uten kepada media usai menjadi narasumber dalam diskusi publik beberapa waktu lalu.
“Bahkan Banten saya sebut kecelakaan politik. Yang kita rasakan sekarang sangat sulit disembuhkan,” katanya, Senin (20/9/2021).
“Itu penyakit politik transaksional yang sangat laten, bahkan sudah sistemik. Gimana orang selalu bilang ‘wani piro‘ dan seterusnya, sehingga orang melihat bukan dari sisi kualitas akhlak, sisi intelektual, akan tetapi melihat dari sisi jabatannya, dilihat dari sisi fisiknya, sisi kekayaannya,” tambahnya.
Ia mengungkapkan hal itu bagian dari kegagalan sistem politik di Provinsi Banten.
“Ini kegagalan sistem politik daerah kita, padahal Banten ini memiliki modal yang sangat luar biasa. Modal nilai adat, nilai budaya yang menjadi contoh bagi pemimpin,” ujarnya.
Atas hal itu, Uten mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk proaktif dalam menciptakan kualitas calon pemimpin.
“Masyarakat harus lebih kritis lagi, dan era medsos sekarang era tanpa batas. Masyarakat harus lebih aktif lagi menyuarakan kualitas SDM yang unggul dan layak jadi pemimpin. Itu yang harus dibangun,” ungkapnya.
Sebab menurut Uten, Provinsi Banten belum mampu menciptakan seorang pemimpin.
“Di daerah kita belum ada pemimpin, yang ada hanya penguasa. Pemimpin itu mengayomi, melayani, kalau penguasa ingin dilayani, ingin diayomi,” pungkasnya. (ar/red)