KOTA SERANG, biem.co – Memanfaatkan peluang dan kemajuan teknologi, mahasiswa asal Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang, Tatang (22) ini berhasil raup puluhan juta rupiah dalam sebulan, meski di masa pandemi Covid-19.
Ia mengaku sudah sejak duduk di bangku SMA menggeluti usaha rental kamera dan studio. “Saya sudah merintis usaha rental kamera dan studio foto sejak tahun 2015,” ujarnya.
Usahanya tidak semulus hasil dari sekarang. Ia mengatakan pasang surut omzet sering terjadi, terlebih ketika pandemi Covid-19. “Alhamdulillah setelah di New normal ini banyak pasangan yang menikah dan anak sekolah yang pada libur ini menjadi angin segar bagi saya. Bahkan omzet yang saya dapatkan mencapai Rp20-30 juta dalam satu bulan,” katanya. (14/9/2021).
Saat ini, untuk menjaga bisnisnya tersebut tetap berjalan, Tatang yang saat ini menjadi mahasiswa mengaku memilih universitas swasta yang lebih dekat dengan lingkup bisnisnya, meski ia sudah diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Banten.
“Saya dulu sempat di Untirta, namun saya pilih masuk ke Unma untuk meneruskan bisnis yang saya rintis karena segmen pasar yang saya bangun banyak di Pandeglang,” papar pemuda yang hobi travel ini.
Sebelum menggeluti usaha fotografi, ia sedari dulu memang sudah punya keseriusan sendiri dalam bidang bisnis. Hal tersebut ia ceritakan saat masih duduk di bangku SMP dengan bermodalkan uang Rp200 ribu ia berbisnis menjual handphone bekas lewat media sosial facebook.
“Alhamdulillah lambat laun bisnis berkembang dan saya coba sasar ke segmen fotografi,” jelasnya.
Menurut Tatang, akibat libur panjang saat pandemi ini juga banyak para pelajar yang ingin menghabiskan waktunya diberbagai tempat rekreasi. Sehingga untuk sewa kamera bisa mencapai 25 kamera per hari.
“Kalau untuk wedding kita bisa terima job 2 sampai 20 job dalam satu bulan, harga yang saya tawarkan untuk paket sewa kamera mulai dari Rp50 ribu sampai Rp225 ribu, sedangkan paket wedding Rp1,4 juta sampai Rp2,5 juta,” imbuhnya.
Untuk menjalankan bisnisnya, Tatang mempunyai 1 karyawan untuk membantunya melakukan pekerjaan di studio foto. Ia juga pernah mendapatkan juara 1 lomba fotografi, yang diadakan di Ecoplaza Citra Tanggerang pada saat launching komunitas Fotografer Internal Cikupa (PIC) pada tahun 2019
“Di balik semua itu, saya pernah merasakan hal yang buruk seperti kehilangan barang atau tertipu oleh kawan sendiri, kemudian juga terkena dampak pandemi namun itu semua saya jadikan pelajaran dan pengalaman. Maka dari itu sekarang saya akan terus belajar untuk memperbaiki kualitas produk supaya segmen pasar semakin luas. Dan Pandemi Covid-19 bukan alasan untuk tidak berusaha,” pungkasnya. (iy)