PANDEGLANG, biem.co – Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Pandeglang meluncurkan Mushaf Al-Qur’an Khas Pandeglang bersamaan dengan Pembukaan MTQ XXXVIII, di Hotel Mutiara Carita (07/09).
Bupati Pandeglang yang hadir pada saat itu mengatakan ide diluncurkannya Mushaf Al-Qur’an Khas Pandeglang atas dasar hasil survey BTQ LPTQ Banten yang menunjukan bahwa masih tingginya angka Warga Banten yang belum dapat membaca Al-Qur’an.
“Dari survey terakhir LPTQ Banten didapat fakta bahwa 12,4% warga banten belum dapat membaca al-Quran, dan yang sudah bisa membaca alquran atau sebesar 88,6% , masih ada sebanyak 26,19% yang membacanya belum baik,” ungkapnya.
Masih kata Irna, Atas dasar itulah LPTQ Pandeglang terus mendorong upaya membumikan Al-Qur’an dengan berbagai program.
“Langkah-langkah yang telah kami lakukan adalah dengan melaksanakan pembinaan dan pengkaderan ahli-ahli Al-Qur’an, dan untuk melengkapinya maka sekarang kami meluncurkan Mushaf Al-Qur’an khas Pandeglang,” jelasnya.
Dengan Mushaf Al-Qur’an Khas Pandeglang lanjut Irna, “Ini menjadi bukti keberpihakan Pemerintah Kabupaten Pandeglang terhadap pembangunan dibidang keagamaan, sekaligus menjaga marwah Kabupaten Pandeglang dengan julukannya sebagai Kota Sejuta Santri dan Seribu Ulama,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Ramadani selaku ketua Umum MTQ XXXVIII menjelaskan detail Pembuatan Mushaf Al-Qur’an Khas Pandeglang tersebut.
“Pembuatannya kami gunakan metode modular yaitu penggabungan antara manual dan digital. Proses pembuatan iluminasi dikerjakan secara digital, sedangkan tulisan/khat dikerjakan dengan tulis tangan,” jelasnya.
Untuk ketebalan dan bagaimana isinya, lanjut Ramadani, tebalnya sekitar 604 halaman dan 12 Halaman tambahan.
“Naskahnya sendiri akan menggunakan Khath Naskhi Wakaf dari Pemerintah Arab Saudi yang telah distandarkan. Desain iluminasi akan mencerminkan sejumlah identitas pandeglang klasik dan modern sehingga mushaf ini juga bisa digunakan sebagai Souvenir khas Pandeglang,” pungkasnya. (AT)