Kabar

KKM 52 Unsera Sosialisasi dan Edukasi Pengelolaan Sampah

KOTA SERANG, biem.co — Sejalan dengan program yang ada di lingkungan Ciwaktu Kidul, RW 5, Kelurahan Sumur Pecung, Kota Serang untuk mewujudkan ‘Kampung Resik Lan Aman’ menjadi inspirasi bagi peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Kelompok 52 Universitas Serang Raya (Unsera) untuk membantu dan mendukung program tersebut.

Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi bagaimana mengolah sampah, yang selama ini menjadi permasalahan warga. Warga sudah memilki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, tetapi belum semuanya dapat memilih dan memilah sampah mana yang bisa didaur ulang atau tidak.

Berdasarkan hal tersebut, KKM Tematik Kelompok 52 Unsera bekerja sama dengan Kelurahan Sumur Pecung dan Kecamatan Serang, melaksanakan sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah berbasis digital dengan mengundang Pengelola Bank Sampah Digital (BSD) sebagai narasumber.

“Perlu satu konsep di mana pola pikir masyakat bisa diubah, dari yang tadinya tidak bernilai bisa menjadi bernilai ekonomis. Sebagai contoh, sekarang membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bisa dengan sampah. Konsepnya yang saya lihat bukan sebuah hambatan, tapi sebuah peluang dari setiap sampah seperti kardus, pecahan kaca ada harganya dari pada dibuang ke TPA,” ujar Camat Serang, Farach Richi, Sabtu (28/8/2021).

Adapun sambutan lain disampaikan Tokoh Masyarakat Ciwaktu Kidul, Mukhlas.

“Daripada waktu luang digunakan untuk ngomongin orang, mending melakukan sesuatu yang bermanfaat seperti memilah sampah, mengolah sampah menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis. Walaupun sedikit-sedikit, namun jika konsisten maka akan jadi besar. Solusinya dengan adanya pengelolaan melalui wadah bank sampah,” ujarnya.

Ketua Kelompok KKM 52, Ariyanto mengatakan, melalui sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah berbasis digital, diharapkan warga tergerak untuk mengelola sampah.

“Dan berharap melalui sosialisasi ini menjadi inovasi baru serta solusi dalam mengelola sampah yang bahkan menghasilkan keuntungan secara ekonomi dan dampak nyata, pastinya lingkungan semakin bersih,” tuturnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan follow up lebih lanjut terhadap kegiatan tersebut dengan menjembatani antara warga dengan Bank Sampah Digital, seperti berkoordinasi dengan RW dan RT terkait pembentukan kepengurusan pengelola Bank Sampah Digital dan mendata warga yang akan mendaftar menjadi nasabah Bank Sampah Digital. (*)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button