biem.co — Generasi muda Indonesia menjadi salah satu yang memiliki literasi keuangan yang rendah dengan rata-rata kesehatan finansial hanya mencapai 37,72 persen. Sehingga, financial fitness check up dibutuhkan sebagai langkah awal untuk memperbaiki kesehatan finansial.
Director Customized Intelligence NielsenIQ Indonesia, Inggit Primadevi mengatakan, financial fitness sendiri terbagi dalam empat kelompok kategori.
Si Bugar
Dalam kategori ini, orang-orang mengalokasikan pengelolaan pengeluarannya yang ketat dan jelas. Mereka bersedia mengorbankan kesenangan pribadi di saat ini demi mencapai sosok yang diinginkan di masa depan.
“Jadi, dia ini memang yang paling rajin, terstruktur, dan juga dia melakukan itu demi mendapatkan kebanggaan. Bisa membeli sesuatu, itu dia bangga terhadap hal tersebut. Dia bersedia mengorbankan untuk mencapai tujuan finansial yang lebih besar,” kata Inggit, dalam Konferensi Pers Paparan Studi Riset OCBC NISP Financial Fitness Index melalui Zoom Meeting, beberapa waktu lalu.
Si Rajin
Si Rajin juga kerap mengalokasikan pengelolaan pengeluaran yang ketat dan jelas. Ia juga disiplin demi menjaga keluarga dan diri mereka sendiri.
“Si Rajin ini sebenarnya udah nyatet nih, dia juga baik anaknya, rajin, terstruktur juga, dan dia lebih mementingkan pokoknya bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkapnya.
Si Antusias
Sama seperti Si Bugar, Si Antusias juga mengalokasikan pengelolaan pengeluarannya yang ketat dan jelas. Mereka bersedia mengorbankan kesenangan pribadi di saat ini demi mencapai sosok yang diinginkan di masa depan.
“Dia sebetulnya tidak terstruktur, yang penting dia bisa lihat ujungnya aja dan tapi dia tetap peduli apa pandagangan masyarakat terhadap dia. Si Antusias ini mirip sama Si Bugar yang peduli terhadap apa kata orang, apa kata temennya,” tuturnya.
Baca Juga: 85,6 Persen Anak Muda Indonesia ‘Kurang Sehat’ Finansial
Si Rileks Finansial
Orang yang berada di kategori ini, alokasi pengelolaan pengeluaran berdasarkan mental thinking yang sederhana. Mereka akan fokus pada pemenuhan kebutuhan keluarga dan tidak perlu diakui oleh orang-orang yang berada di sekitar mereka.
“Dia lebih yang rileks, sesuai namanya, kurang terlalu terstruktur, tapi basically dia mengalokasikan semua kebutuhannya untuk memenuhi semuanya. Balancing dengan kebutuhan,” katanya.
Kalau kamu, masuk kelompok yang mana, Sobat biem? (hh)