biem.co – Anak muda memiliki tingkat optimisme yang sangat tinggi terhadap sektor pendidikan dan kebudayaan. Sayangnya, di sektor politik dan hukum, kepercayaan itu mencatatkan net index dengan klasifikasi paling rendah sebesar 28,1 persen.
Hal itu tercermin dari hasil Survei Indeks Optimisme 2021 yang dilakukan Good News From Indonesia (GNFI).
Persepsi bahwa praktik korupsi di Indonesia masih sangat tinggi merupakan alasan utama sektor hukum dan politik menjadi sektor dengan tingkat optimisme terendah ketimbang sektor lainnya.
Selain itu, responden juga masih merasa pesimistis terhadap penegakan hukum di Indonesia yang tidak diskriminatif di masa depan. Dari semua aspek yang ada, isu korupsi dan penegakan hukum menjadi permasalahan yang paling banyak diragukan responden.
“Kredibilitas kebijakan pemerintah ini merupakan sebuah peluit yang nyaring untuk didengar, terkait perbaikan kualitas kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagi anak muda, pemerintah seringkali dianggap bagian dari permasalahan, bukan pemecahan,” ungkap Pakar Ekonomi dan Guru Besar Universitas Brawijaya, Ahmad Erani dalam Peluncuran dan Diskusi Hasil Survei Indeks Optimisme 2021 melalui Zoom Meeting, Jumat (13/8/2021).
Generasi muda memandang Covid-19 menjadi masalah utama yang mereka lihat saat ini dengan persentase 73,3 persen. Selain Covid-19, para responden generasi muda ini melihat empat hal lain yang menjadi permasalahan. Di antaranya, kebijakan pemerintah yang menyulitkan dan tidak tegas diungkapkan oleh 4,3 persen responden, fasilitas kesehatan dan vaksin 3,6 persen, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes) 3,5 persen, dan masih maraknya praktik KKN 3,5 persen.
“Pemerintah memegang tugas penting sebagai penampung optimisme generasi muda. Tiga tugas utama yang perlu pemerintah benahi sebagai syarat optimisme dari generasi muda adalah lebih baik lagi dalam mengurus negara, menyediakan lapangan pekerjaan serta akses kesehatan yang merata dan berkualitas. Tiga hal tersebut menjadi syarat optimisme generasi muda dalam melihat masa depan Indonesia,” kata Erani. (hh)