biem.co – LaporCovid-19, kelompok relawan pemerhati pandemi virus corona menemukan adanya selisih angka kematian Covid-19 yang dilaporkan pemerintah pusat dengan daerah. Seperti disampaikan pihaknya, laporan pemerintah pusat memiliki angka kematian yang lebih rendah.
“Di sini gap-nya semakin agak lebar sekitar 20 ribuan,” kata Analis Data LaporCovid-19, Said Fariz Hibban, dalam konferensi pers ‘Puncak Gunung Es Kematian Covid-19 di Luar Fasilitas Kesehatan’ yang disiarkan kanal YouTube LaporCovid-19, Kamis (22/7/2021).
Said memaparkan perbandingan data 21 Juli 2021. Angka kematian Covid-19 secara kumulatif yang disampaikan pemerintah pusat ada sebanyak 77.589 orang. Sedangkan data yang pihaknya himpun jauh lebih banyak.
“Setelah saya hitung, 21 Juli, saya dapatkan angka per kota/kabupaten itu sebesar 98.014 (angka kematian Covid-19) per tanggal 21 Juli,” kata Hibban.
LaporCovid-19 menyebut pihaknya mendapat data dari kelompok relawan Kawal Covid-19 yang menghimpun data kabupaten/kota.
Mengutip detik.com, Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menilai bahwa perbedaan angka kematian Covid-19 bisa terjadi disebabkan adanya perbedaan definisi kematian Covid-19 itu sendiri.
“Perbedaan angka ini dapat disebabkan oleh perbedaan definisi kematian yang dicatatkan di sumber tersebut dan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal lain yang juga bisa membedakan besar angka tersebut ialah adanya delay pelaporan data daerah-pusat,” kata Wiku dikutip biem.co, Jumat (23/7/2021). (hh)