biem.co — Sobat biem, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memutuskan untuk menghentikan sementara segala kegiatan olahraga yang berpotensi menimbulkan kerumunan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada tanggal 3-20 Juli 2021.
Menurutnya, langkah itu diambil untuk mendukung upaya-upaya dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 yang akhir-akhir ini angka penularannya kembali naik. Diantara kegiatan olahraga yang ditunda antara lain kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang rencanannya bergulir awal Juli ini.
“Dalam kaitan dengan kegiatan olahraga, saya ingin menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan yang ada dihentikan (untuk sementara waktu). Terutama yang menimbulkan kerumunan. Karena itu peraturan yang ada di PPKM,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/7).
Meski demikian, Menpora Amali menegaskan bahwa untuk para atlet dan cabang olahraga (cabor) yang akan mengikuti event olahraga Olimpiade Tokyo 2021 pada 24 Juli 2021 nanti, akan tetap menjalankan latihan saat penerapan PPKM Darurat.
Namun dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dengan sistem bubble atau hanya boleh dari tempat penginapan dan lokasi latihan saja.
“Saya melihat dari contoh-contoh yang ada sih aman, asal dia hanya dari tempat menginap ke tempat latihan, latihan ke tempat nginap. Semuanya harus begitu tidak boleh ada yang sempat ada urusan di luar area bubble itu. Begitu ada yang yang sempat keluar, Nah itu ada potensi untuk membawa virus itu ke dalam area bubble itu. Jadi kita awasi ketat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menpora menjelaskan dirinya telah mengirimkan surat kepada Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 atau BNPB untuk diberikan izin latihan untuk para atlet peserta Olimpiade Tokyo 2021 karena jumlah mereka tidak banyak.
Pasalnya, atlet yang ada di pelatnas GBK tersebut hanya beberapa orang dari beberapa cabor saja, seperti Panahan. Sementara untuk atlet cabor bulu tangkis tempat latihannya bukan di GBK, tapi di Pelatnas Cipayung.
“Jadi kami sudah meminta ke Satgas dan menjelaskan urgensi dari mereka yang ada di situ (GBK). Kemudian bagaimana penerapan prokesnya, karena itu kan hanya ada beberapa ya (atlet),” tandasnya. (Eys)