biem.co — Virus Covid-19 varian Delta atau B1617 membuat warga dunia ketakutan. Pasalnya, virus corona yang berasal dari India tersebut dikabarkan bisa menular meski hanya dengan berpapasan.
Ahli Virologi Universitas Griffith, Lara Herrero menjelaskan, varian delta bisa bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan langsung terinfeksi.
Kabar itu juga dikonfirmasi oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban lewat akun Twitternya.
Zubairi mengatakan, kabar bahwa varian Delta bisa menularkan hanya hitungan detik bukan candaan. Bahkan, ia menyebut penularan dalam hitungan detik dari varian Delta ini telah diselidiki oleh Pemerintah Australia dan terjadi di Bondi Junction Westfield.
“Yang jelas, transmisi cepat dari varian Delta bukan candaan. Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta. Hal itu yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana,” tulisnya, seperti dikutip Senin (28/6/2021).
Zubairi menjelaskan bahwa pejabat kesehatan Australia telah mengingatkan, penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik saja.
Meski penularannya cepat, ia meyakini varian Delta mampu dilemahkan oleh vaksin yang telah diberikan kepada masyarakat di dunia.
“Secara global, varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan varian Delta ini,” kata Zubairi. (hh)
