Kabar

Penyintas Covid-19 Beri Pesan Mematuhi Prokes

biem.co — Pandemi Covid-19 telah membuat sejumlah orang harus kehilangan keluarga, saudara, dan kerabat yang disayangi. Hal itu pula yang dialami Amy Gayatri Odang, penyintas Covid-19 yang juga ditinggalkan keluarganya karena virus mematikan tersebut.

Ia harus rela kehilangan kakak dan iparnya, Arief Zulkarnaen Odang dan Roselani Widayati Odang yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Amy menceritakan awal mula kejadian pada April 2020 lalu. Saat itu ia dan keluarganya yang baru pulang dari luar negeri merasa tak enak badan, belakangan diketahui bahwa mereka terkena Covid-19.

“Ipar saya meninggal dunia, disusul tiga hari kemudian kakak saya (meninggal dunia) akibat Covid-19. Saya harus menjalani opname selama 18 hari di rumah sakit,” ujar Amy, dalam keterangannya.

Peristiwa yang memukul batin Amy itu pun membuat dirinya turut mengimbau kepada masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan.

“Saya pernah kena Covid-19 di usia 59. Terpapar Covid-19 itu selangkah menuju kematian,” katanya.

Pengalaman serupa dialami Tongat AR yang juga pernah terpapar Covid-19. Menurut Tongat, betapa menderitanya menjadi pasien Covid-19, lantaran ia tidak bisa bertemu keluarga, dan berbagai aktivitas lain yang sulit dilakukan karena gejala yang diderita.

“Belum lagi kalau ada sanak keluarga meninggal dunia, saya tidak bisa melayat dan mengantar ke pemakaman,” katanya.

Lebih lanjut ia pun bercerita bahwa dirinya positif Covid-19 pada 19 Januari 2021 hingga harus dirawat di salah satu RS di Jakarta sekitar 14 hari. Dirinya baru dinyatakan negatif dan sembuh dari Covid-19 akhir Februari 2021.

“Akan tetapi dampak dari Covid-19 hingga saat ini masih cukup terasa. Tenaga saya belum pulih seperti semula. Badan cepat capek saat aktivitas,” ujar Tongat.

Berdasarkan hal yang dialaminya, Tongat mengingatkan masyarakat untuk hati-hati terhadap Covid-19. 

“Jangan pergi atau keluar rumah kalau memang tidak penting. Kalaupun terpaksa pergi, hindari berlama-lama di ruang tertutup, harus selalu menggunakan masker. Masker tidak boleh longgar, hidung mulut harus tertutup,” pungkasnya. (hh)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button