biem.co – Sobat biem, drama Korea SBS Racket Boys yang saat ini sedang tayang menjadi sorotan warganet akibat salah satu dialog yang dianggap melecehkan Indonesia.
Dalam suatu adegan, diceritakan pelatih dan pemain bulu tangkis tengah berkompetisi dalam event olahraga internasional di Jakarta.
Namun kala kontingen asal Korea Selatan tengah beristirahat di sebuah restoran, mereka enumpahkan rasa kesal dan mempermasalahkan kamar serta tempat latihan yang diberikan tuan rumah tidak layak dipakai.
Adegan tersebut membuat warganet asal Indonesia menyampaikan protes melalui akun Instagram resmi @sbsdrama.official. Sehingga, unggahan di akun @sbsdrama.official dan @sbsnow_insta pun dipenuhi dengan komentar dari warganet Indonesia.
“Heyy, eps5:( not fun, not cool!!! You must apologize!! Say sorry for Indonesian,” tulis akun @niyan_0.
“Padahal dramanya bagus, kenapa harus ada dialog menjatuhkan. Sorry hilang respect @sbsdrama.official,” kata akun @abdulah_salman.
“I’m very dissapointed with writter of this k-drama. The writer is very lack of research about Indonesia. Indonesian suporter is always support korean atlet if they plaid badminton in Jakarta. Why you have to do this bad perception about indonesia?” ungkap akun @ootrokpanjang.
Atas keributan itu, pihak SBS pun melayangkan permintaan maaf melalui komentar di Instagram dan mengatakan tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain, atau penonton tertentu.
“Kami dari tim produksi [Racket Boys] menyampaikan permohonan maaf mengenangkan pertandingan yang tersiar di episode 5, kami tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain atau penonon tertentu.
Namun demikian, kami mohon maaf atas beberapa adegan yang telah menyinggung pemirsa kami dari Indonesia.
Kami akan memperhatikan dengan seksama untuk episode selanjutnya,” tulis @sbsnow_insta dalam komentar di unggahan @sbsdrama.official.
Racket Boys sendiri sudah ditayangkan hingga 6 episode di Netflix. Drama ini mengisahkan pertumbuhan 16 anak laki-laki dan perempuan dan tantangan yang dihadapi oleh klub bulu tangkis sekolah mereka. (hh)