KABUPATEN LEBAK, biem.co — Ratusan warga Kecamatan Bayah antusias berburu ikan impun (ikan sejenis teri) yang berada di Muara Sungai Madur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
Berburu ikan impun atau yang biasa disebut ngala impun oleh warga Bayah tersebut dilakukan tidak setiap hari, karena ikan impun merupakan ikan musiman yang ada pada bulan-bulan tertentu saja yakni setiap tanggal 25 bulan hijriah. Dan warga pun menangkapnya menggunakan alat yang sederhana yang dinamakan dokdok atau jaring untuk menangkap ikan kecil.
“Saat ini memang sudah masuk tanggal Salawean atau musimnya ikan impun menurut warga Bayah, makannya orang-orang ramai ke pantai untuk berburu ikan impun,” kata Erwin Komara Sukma, salah seorang tokoh masyarakat Sawarna, kepada awak biem.co, Selasa (8/6/2021).
Erwin mengatakan, musim ikan impun sekitar 3-4 hari ke depan, jika musim ikan impun datang masyarakat dari mulai Muara Cibareno, Muara Cisawarna, Muara Cipamubulan Pulo Manuk, Muara Cimadur Bayah, Muara Cimandiri Panggarangan, Muara sungai Cihara sampai Binuangeun berbongong-bondong pergi ke pantai untuk menangkap Impun.
“Hasilnya memang tidak sebanyak nelayan ketika menjaring impun di laut. Namun, hal ini menjadikan masyarakat mempunyai hiburan dan kepuasan tersendiri saat berburu Impun,” ujarnya.
Berburu impun, lanjut Erwin, adalah tradisi warga pesisir yang ada di muara sungai, warga berburu impun sebagai ajang hiburan, rekreasi masyarakat dan mengais rizki.
“Selain untuk dikonsumsi sendiri warga juga menjual ikan impun hasil tangkapannya. Harga pergelas impun dibandrol dengan harga Rp 15 ribu,” ucapnya.
Sementara itu, Ujang salah seorang warga Bayah sangat antusias berburu ikan impun. Pasalnya, selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil dari penangkapan ikan impun juga bisa dijual kepada warga lainnya.
“Lumayan lah pak, biasanya saya sehari dapat 9 sampai 12 gelas. Sebagian kita makan dan kalau ada lebihnya kita akan jual ke para pengunjung dan warga yang lain,” tuturnya.
Ujang mengaku tak malu ikut menjaring impun. Sebab, panen impun bagi warga Bayah dinikmati sebagai sebuah tradisi oleh semua golongan tanpa memandang profesi.
“Pokoknya asik kalau sudah pesta impun mah, hampir semua warga pesisir pantai turun ke pantai untuk berburu impun gak ada gengsi, justru senang bisa bersilaturahmi dengan warga lainnya, nggak memandang kaya atau miskin,” pungkasnya. (sd)