KOTA SERANG, biem.co – Perayaan World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diperingati setelah PBB menyelenggarakan Konferensi Lingkungan Hidup Manusia pada 5 – 6 Juni 1972 di Stockholm, Swedia. Pada tahun 1972 juga, Majelis Umum PBB menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama yang mengangkat tema “Hanya Satu Bumi” pada tahun 1972 kemudian berkembang sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah yang dihadapi lingkungan seperti polusi udara, polusi plastik, perdagangan satwa liar ilegal, keberlanjutan, kenaikan permukaan laut, ketahanan pangan, dan lain sebagainya.
Di tahun 2021 ini tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah “Ecosystem Restoration” atau “Restorasi Ekosistem”. Hal ini bisa diartikan sebagai upaya mencegah, menghentikan, dan memperbaiki kerusakan alam.
Restorasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan aktif melakukan penanaman pohon, menghijaukan kota, membangun kebun kita maupun membersihkan sungai dan pantai.
Untuk itu, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021, Laboratorium Banten Girang, LSM Rekonvasi Bhumi, Pokdarwis Karangasem dan Komunitas Relawan Banten menyelenggarakan acara bertajuk “Tree of Life: Menanam Pohon Menanam Kehidupan” di Kampung Karangasem, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang pada 5 Juni 2021.
Ketua penyelenggara acara, Nanda Ghaida mengatakan bahwa acara menanam pohon yang dilakukan secara kolaboratif antar komunitas ini berhasil mengumpulkan 1500 bibit dengan 9 jenis pohon diantaranya pohon mangga, pohon sukun, pohon trembesi, pohon mahoni, pohon melinjo, pohon ketapang, pohon asam jawa, pohon sengon dan pohon kulai. Untuk pohon yang ditanam oleh peserta sebanyak 100 bibit pohon, sementara 1400 bibit lainnya akan dibagikan ke masyarakat Kampung Karangasem khususnya, umumnya Kelurahan Pancur.
“100 peserta yang mengikuti acara ini akan terus kami libatkan dalam perawatan pohon yang ditanam sehingga mereka pun dapat mengikuti pertumbuhan pohon yang ditanamnya, bahkan menikmati buah dari pohon yang ditanamnya,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Rekonvasi Bhumi, Nana Prayatna Rahadian mengatakan bahwa acara yang diikuti oleh 100 peserta dari ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baru pada para peserta kegiatan tentang pentingnya kita menjaga pohon dan lingkungan pada umumnya, agar kualitas hidup kita menjadi lebih baik.
Menurutnya, penanaman pohon yang berjumlah banyak, seperti yang dilakukan hari ini, tidak hanya berpengaruh pada kehidupan manusia tapi juga dapat membangun ekosistem. Tidak hanya terkait ketersediaan air, rosot karbon yang punya pengaruh besar pada perubahan iklim tetapi juga membangun mata rantai makanan.
Karena itu, menanam pohon memiliki manfaat besar karena tidak hanya manusia yang dapat menikmati, tapi makhluk yang lain seperti burung, serangga dan lain-lain.
“Kami harap, untuk masa yang akan datang pemerintah lebih aktif dalam memperingati hari-hari yang berhubungan dengan lingkungan. Seperti hari air, hari bumi, hari laut dan lainnya,” pungkasnya. (red)