BANTEN, biem.co — Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Banten Menggugat (KASIBAT) melakukan aksi demonstrasi di pintu gerbang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kamis (3/6/2021).
Dalam aksinya mereka mengungkapkan muak dengan adanya kasus mega korupsi yang terjadi di provinsi Banten. Di samping itu mereka juga menilai bahwa pemprov Gagal dalam mewujudkan Good Goverment.
Hilmi Samsudin selalu koordinator lapangan (korlap) aksi menilai bahwa Banten di bawah kepemimpinan WH-Andika sedang tidak baik-baik saja. Di mana kasus korupsi merambak dan terus menyebar tak terkendali seperti covid-19 yang terjadi saat ini.
“Di tengah-tengah berkecamuknya kasus Covid-19 di Banten yang belum terselesaikan, Banten malah dilanda wabah korupsi pula, maka Banten harus segera diobati dalam kasus korupsi,” katanya dari keterangan tertulis yang di dapat oleh biem.co.
Hilmi menuturkan perlu adanya pengawasan dan kontrol yang masif dari unsur masyarakat baik dari unsur masyarakat dari mahasiswa para Kiai dan santri dan para wakil rakyat yang ada di Banten,” ungkapnya.
“Tentunya kita belum mendengar suara yang keluar dari tataran legislatif yang fungsinya sebagai kontrol dalam kerja-kerja yang ada di Provinsi Banten,” sambung Hilmi.
Ia menjelaskan pihaknya melihat beberapa kejanggalan dalam birokrasi di Provinsi Banten.
“Dari kejanggalan yang kami temukan itu, kami menuntut 5 poin,” tuturnya.
5 poin yang dimaksud diantaranya yaitu:
- Kejati harus memeriksa Sekda dan Banggar Provinsi Banten;
- Mendorong KPK untuk ikut serta mengusut tuntas kasus Mega Korupsi Provinsi Banten;
- BPK RI harus evaluasi ulang Provinsi Banten terhadap pemberian WTP;
- Segera gunakan hak Interpelasi DPRD Provinsi Banten;
- WH-Andika sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten harus bertanggungjawab atas terjadinya mega korupsi di Banten. (Ar)