Kabar

Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, DPKD Kabupaten Serang Suplai Buku untuk TBM di Pelosok

KABUPATEN SERANG, biem.co – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang terus mencari cara agar minat membaca di masyarakat terus meningkat. Mendekatkan perpustakaan ke lingkungan masyarakat merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh DPKD Kabupaten Serang. Dengan cara seperti itu, masyarakat lebih mudah mengakses buku-buku yang mereka butuhkan.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya DPKD memiliki program rutin menggelar perpustakaan keliling, tetapi karena ada pandemi Covid-19, DPKD kini lebih memilih cara lain, yaitu dengan menggandeng Taman Baca Masyarakat (TBM). Dengan memanfaatkan TBM yang ada, DPKD Kabupaten Serang menjadi lebih mudah mendekatkan buku ke masyarakat. Setiap TBM yang ada dipinjami buku-buku sesuai dengan permintaan mereka.

“Kita punya buku sekitar 30 ribu lebih, kan sayang kalau nganggur, jadi kita tawarkan ke mereka ke TBM-TBM, ke desa-desa, ke sekolah-sekolah juga, itu untuk disilang layan. Mereka nanti mengajukan ke kita nanti. Mereka kan punya perpustakaan tapi terbatas buku-bukunya, nanti kita kasih pinjam sekitar 200-300 buku,” ujar Kasie Pengembangan Koneksi DPKD Kabupaten Serang, Erwin Lutfi Widiarsa kepada biem.co, Rabu (26/5/2021).

Setiap TBM atau perpustakaan yang mengajukan peminjaman buku ke DPKD akan diberi batas waktu. Hal itu dilakukan agar buku-buku bisa berputar dan masyarakat bisa mengonsumsi buku-buku yang baru setiap saat.

“Kita kasih sekitar enam bulanan. Kalau TBM-nya ramai per 3 bulan juga boleh untuk tukar, nanti kita akan antar buku yang mereka mau, nanti buku yang lamanya kita ambil,” terangnya.

Namun ia mengatakan, TBM atau perpus desa harus bertanggung jawab atas buku-buku yang mereka pinjam. Pasalnya jika buku-buku itu hilang, mereka harus mempertanggungjawabkannya kepada DPKD Kabupaten Serang.

“Kalau kehilangannya banyak, ya harus diganti sesuai dengan buku yang hilang. Cuma kalau yang hilangnya satu ya enggak masalah, itu wajar aja,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Drg. Effy Afidah meminta agar pengelola perpustakaan juga harus berinovasi agar keberadaan perpustakaan di tengah-tengah masyarakat bisa bermanfaat.

“Lihat kebutuhan masyarakat, kesenangannya itu apa? Makan? Ya kita sediakan buku-buku resep masakan, kalau perlu kita bikin kegiatan demo masaknya di perpustakaan,” ucapnya.

Menurutnya, perpustakaan juga harus bisa menjadi tempat yang menyenangkan, khususnya anak-anak, agar mereka mau mendatangi perpustakaan dan nyaman saat berada di tempat tersebut.

“Kalau anak-anak senangnya main, sekarang mainnya di perpustakan, sediakan mainan edukatif, mainan yang mengandung nilai-nilai pendidikan, misalnya ular tangga yang ukuranya besar. iap kali dia mau dapat tangga diberi syarat sebutkan Rukun Islam misalnya, kalau dia bisa, baru dia bisa naik tangga. Jadi permainan yang ada sisi edukasinya,” pungkasnya. (Adv)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button