BREBES, biem.co – Ketua DPR RI, Puan Maharani terjun langsung memantau pelaksanaan penyekatan arus mudik Idul Fitri 1442 H di Gerbang Tol Pejagan (Km. 248), Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (9/5/2021).
Puan Maharani mengatakan, kunjungannya ikut memantau adalah sesuai fungsi pengawasan DPR. Ia pun menilai dari pantauan di udara, situasi di tol dan Jalan Raya Pantura cukup lancar dan terkendali.
“Dari 381 pos penyekatan yang sudah disiapkan oleh Polri yang di-backup instansi terkait di 3 provinsi tersebut, saya rasa sudah bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ucapnya mengapresiasi.
Ia mengingatkan bahwa larangan mudik merupakan kebijakan pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, di mana sampai saat ini masih naik-turun tingkat penyebaran kasusnya di seluruh wilayah NKRI.
“Kita paham keinginan masyarakat untuk berlebaran dengan bertatap muka langsung/fisik. Larangan mudik ini mungkin keputusan terbaik namun tidak paling baik untuk mencegah penyebaran pandemi,” sambungnya.
Ia mencontohkan, di negara India, kasus Covid-19 lebih parah karena tidak ada pengendalian yang berlanjut dengan baik. Untuk itu dirinya mengimbau warga untuk menahan diri agar diri sendiri, keluarga, dan bangsa Indonesia terlindungi.
Ditambahkan Menteri Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dirinya mendapatkan mandat Presiden untuk memastikan armada distribusi logistik dan alkes tidak terhambat karena untuk kebutuhan masyarakat dalam merayakan Idul Fitri dan kesehatan.
Ia menegaskan bahwa di periode larangan mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021, berarti juga diberlakukannya kebijakan larangan pengoperasian transportasi mudik.
Sementara itu, Kapolri, Listyo Sigit Prabowo menyampaikan dalam konferensi pers di Tol Gate Pejagan, rangkaian penyekatan secara berlapis yang dilakukan di 381 pos penyekatan di 3 provinsi (Lampung di Pelabuhan Bakauheuni, Banten di Pelabuhan Merak dan Gerbang Tol Cikarang Barat di Tol Cikampek Km. 31, dan di Brebes Jateng), memang membuat masyarakat tidak nyaman, tetapi itu merupakan langkah untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat di saat pandemi ini.
Dari laporan yang masuk sampai hari ini, di Jateng ada 32 ribu, di Jabar kurang lebih 10 ribu, dan di Jatim kurang lebih 2-3 ribu calon pemudik yang terjaring penyekatan.
“Dari imbauan larangan dan penyekatan mudik, dari angka 18 persen pemudik turun menjadi 11 persen atau 11 juta jiwa,” bebernya.
Kapolri berharap, angka tersebut dapat bertahan sampai akhir lebaran, sehingga angkat tertular Covid-19 hari ini yang mencapai 6.300 dari sebelumnya 4 ribu. Untuk itu, ia berharap petugas gabungan ketat menerapkan prokes 3T, yaitu tracing, treacer, dan treatment.
“Saya harap angka ini tetap dapat kita pertahankan sebagai upaya pengendalian Covid-19. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memahami larangan mudik demi kebaikan kita bersama,” tandasnya mengapresiasi.
Untuk diketahui, di Brebes sendiri ada tiga titik utama penyekatan, yakni di Gerbang Tol Pejagan Km. 248, Terminal Truk Kecipir Kecamatan Losari (Jalan Pantura), dan satu lagi di Desa Bojongsari Kecamatan Losari yang merupakan jalur tikus/jalur alternatif.
Pada H-4 lebaran atau H+4 sejak diberlakukannya larangan mudik dari pemerintah pada 6 Mei 2021 lalu, arus lalu-lintas tampak lengang. Khusus di Jalan Raya Pantura Brebes hanya didominasi puluhan pemudik motor yang melintas. (aan/red)