biem.co – Sobat biem, Indonesia menerima vaksin Covid-19 tahap ke-12. Sebanyak 1.389.600 juta dosis vaksin kembali diterima dari COVAX Facility, Sabtu (8/5/2021). Dengan ketibaan ini, maka telah terdapat 6.410.500 juta dosis vaksin AstraZaneca ini.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan bahwa hingga saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 75.910.500 juta dosis vaksin, dengan rincian Sinovac 68.500.000 dosis, AstraZeneca COVAX 6.410.500 dosis, dan Sinopharm 1 juta dosis.
“Indonesia sangat mengapresiasi dukungan GAVI, WHO, CEPI, dan melalui kemitraan dengan UNICEF, COVAX Facility yang terus berupaya untuk memenuhi komitmen dan kebutuhan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” kata Retno, dalam keterangan yang dikutip biem.co, Minggu (9/5/2021).
Lebih lanjut Retno mengatakan, saat ini terdapat pembahasan vaccine patent waiver untuk mendorong kapasitas produksi dunia terhadap vaksin. Hal tersebut merupakan salah satu upaya kolaborasi dunia untuk meratakan jalan bagi akses vaksin untuk semua.
“Pada 17 Mei nanti, bersama Menteri Kesehatan Ethiopia, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, saya akan memimpin Pertemuan COVAX AMC Engagement Group, untuk membahas situasi terkini upaya pemenuhan vaksin setara bagi semua negara,” kata Retno yang juga menjabat sebagai Co-Chair COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group.
Berdasarkan laporan WHO, kasus global Covid-19 tetap tinggi selama 2 minggu terakhir melebihi jumlah kasus selama 6 bulan masa pandemi yaitu lebih dari 5,7 juta kasus baru per minggunya. Saat ini, jumlah kasus positif dunia sudah melebihi 157 juta kasus dengan angka kematian lebih dari 3,2 juta orang.
Kawasan Asia Tenggara, yang berdasarkan terminologi WHO mencakup India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar dan Bhutan, mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu sebesar 19 persen, terutama di India. Dengan kenaikan ini, tercatat sebanyak 47 persen kasus baru dunia berada di Asia Tenggara selama kurun waktu satu minggu sampai 2 Mei 2021.
Kendati demikiann, Menlu Retno menekankan bahwa situasi tersebut penting sebagai pengingat bahwa penyebaran Covid-19 masih terjadi di mana-mana. (hh)