TANGSEL, biem.co — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Fraksi Nasdem, Ria Mahdia Fitri menggelar kegiatan Sosialisasi Perda dan Wawasan Kebangsaan di daerah pemilihannya di Tangerang Selatan, Rabu (5/5/2021).
Pada acara tersebut, beberapa pemateri hadir memberikan pemaparan mengenai Wawasan Kebangsaan hingga pembekalan untuk masyarakat agar mampu menyaring berita-berita bohong yang disajikan media online atau media sosial yang dapat melahirkan dis-integrasi bangsa.
Dalam penyampaian, Ria mengatakan bahwa wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat fundamental dan penting untuk dimiliki oleh setiap warga negara agar menciptakan kondisi bangsa yang kondusif dan rukun.
“Wawasan kebangsaan dapat memberikan jaminan atas tercapainya kepentingan nasional, baik ke dalam maupun ke luar. Wawasan kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa sekaligus perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan,” ujarnya.
Dirinya menyebut, wawasan kebangsaan adalah yang mengantarkan Indonesia melepaskan diri dari para penjajah, sehingga sangat penting tetap tertanam dalam jiwa-jiwa generasi bangsa agar tidak terjerumus ke masa lalu.
“Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membuahkan hasil mengusir penjajah, adanya persatuan nasional lah yang membuat Indonesia mampu mengusir penjajah,” terangnya.
Sementara, Pemimpin Redaksi biem.co, Ega Jalaludin yang hadir sebagai pemateri mengatakan bahwa di era digital ini masyarakat harus jeli dalam mengonsumsi sebuah berita, karena tidak setiap berita bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan itu sangatlah berbahaya.
“Analoginya begini, jika kebohongan diucapkan setiap hari secara terus menerus, maka ia akan dianggap sebagai sebuah kebenaran, dan jika kebohongan sudah jadi kebenaran, itu bahaya,” ujar Ega.
Ia berpesan kepada para peserta untuk tidak langsung membagikan berita sebelum ditelaah atau dipastikan kebenarannya. Bahkan menurutnya, setiap berita harus diragukan kebenaranya terlebih dahulu dengan tujuan menghindari hoaks.
“Harus kita ragukan dulu, jangan langsung telan mentah-mentah. Ini adalah salah satu cara agar terhindar dari hoaks. Pertimbangkan lagi etis atau tidak, kalau tidak etis jangan di konsumsi. Logis tidak, kalau tidak masuk akal jangan dikonsumsi,” pungkasnya. (as)