Kabar

Idho Meilano: Kasus Covid-19 Tinggi, Cilegon Butuh Terobosan

CILEGON, biem.co – Jumlah penderita Covid-19 yang ada di Kota Cilegon terus bertambah. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, saat ini kasus Covid-19 mencapai 5.590 orang dengan total jumlah yang meninggal mencapai 168 orang.

Hal ini menjadi perhatian serius dari aktivis sosial yang pernah mengikuti Konferesi Pemuda Islam di Iran mewakili Sunni Indonesia tahun 2012, Idho Meilano. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa program terobosan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan program asuransi kesehatan lingkungan perusahaan dan rumah latihan kerja. Kedua program ini menurutnya harus diprioritaskan karena bermanfaat untuk masyarakat kecil atau grass root.

“Jadi perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Cilegon harusnya bisa memberikan dana CSR-nya untuk men-support masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis dengan membayarkan tanggungan iuran BPJS Kesehatan sehingga tidak memberatkan keuangan mereka,” ujar Idho, yang pernah menjadi Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Untirta 2012 ini.

Idho juga yang juga sebagai perencana keuangan menyatakan bahwa kondisi pandemi ini semakin menyulitkan keadaan masyarakat, apalagi terkait dengan keuangan dan kesehatan masyarakat Kota Cilegon.

Sebagai praktisi perencanaan keuangan, Idho sudah melakukan perhitungan sederhana yang tidak memberatkan perusahaan, dalam perhitungan kasar yaitu bantuan diberikan sebanyak 2.500 orang masyarakat kelas bawah yang berada di daerah sekitar industri dengan biaya iuran kelas 3 yaitu Rp35 ribu dengan total Rp87,5 juta per bulan.

Agar program ini menarik bagi industri, kata Idho, Pemkot Cilegon bisa memberikan insentif dengan pembebasan retribusi tertentu kepada perusahaan yang ikut serta dalam program ini.

“Program ini akan kembali lagi kepada masyarakat karena akan sangat dirasakan dampaknya,” tutur Idho yang juga Founder Cilegon Juara.

Idho Meilano yang mendirikan organisasi sosial Indonesia Food Bank merasa prihatin dengan keadaan masyarakat Cilegon yang hidup di tengah industri yang bernilai ratusan juta dollar, tetapi masih ada masyarakat sekitar industri yang kekurangan dan maraknya pengangguran.

Selain itu, Idho mengusulkan membuat Rumah Latihan Kerja (RLK) yang menjadi otoritas pemerintah kota sehingga tingkat pengangguran bisa ditekan.

“RLK ini menjadi tempat masyarakat ataupun pemuda dalam menyiapkan bekal dalam menghadapi kompetisi industri di tengah pandemi saat ini. RLK bisa jadi motor penggerak pelatihan di setiap kelurahan di Cilegon,” pungkasnya.

Alumnus SMPN 1 Cilegon ini mengatakan bahwa dua program yang disampaikan tersebut dapat didorong oleh Pemkot Cilegon untuk memenuhi janji perubahan yang disampaikan pada saat Pilkada kemarin. (*)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button