KABUPATEN LEBAK, biem.co – Sobat biem, sejumlah sopir bus di Terminal Mandala, Rangkasbitung, Lebak, kecewa dengan kebijakan pemerintah yang resmi melarang mudik Lebaran 2021.
Harapan meningkatkan pendapatan di saat momen Idul Fitri tahun ini pun buyar karena mereka terancam tak bisa beroperasi, seperti tahun lalu karena pandemi Covid-19.
“Dengan kebijakan seperti itu tentu berdampak bukan hanya perusahaan tapi kami juga sebagai sopir,” kata Endi (54), sopir bus KJU jurusan Rangkasbitung-Cikarang, saat ditemui di Terminal Mandala Rangkasbitung, Sabtu (17/4/2021).
Endi menerangkan tahun lalu saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pendapatanya menurun drastis hingga tidak sama sekali mendapatkan penghasilan. Selain itu, dia mengaku bantuan yang dijanjikan pemerintah tak kunjung diterimanya.
“Kayak tahun kemarin itu kami para sopir merugi. Kami tak dapat bantuan baik dari pemerintah maupun perusahaan,” ucapnya
Keluhan serupa juga disampaikan Agus Budianto (48), sopir bus Primajasa jurusan Rangkasbitung-Tanjung Priuk. Agus mengaku sangat kecewa dengan kebijakan Pemerintah dengan adanya larangan mudik, dan dirinya hanya bisa pasrah mengikuti kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah.
“Kalau saya hanya bisa mengikuti kebijakan yang ada. Kalau pemerintah inginnya kayak gitu, ya saya ikuti saja lah, bagaimana pemerintah saja,” tuturnya.
Meskipun demikian, Agus mengaku kecewa dengan kebijakan pelarangan mudik karena bakal menurunkan pendapatan dirinya dan sejumlah rekan-rekan yang memang mencari nafkah di jalan tersebut.
“Ya bagaimana lagi. Aturan dari pemerintahnya gitu, ya kita ikutin saja lah,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah resmi melarang masyarakat mudik lebaran 2021 sebagai upaya pencegahan penularan wabah corona (Covid-19). Larangan yang berlaku 6-17 Mei 2021 ini membuat sebagian besar moda transportasi tidak diizinkan dipakai untuk pulang kampung. (sd)
