Kesehatan

Bisa Jadi Lahan Bisnis, Ini Tips Mudah Budi Daya Jahe di Rumah

biem.co — Jahe merupakan tanaman jenis rimpang yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional. Tanaman jahe tumbuh dengan baik di dataran tinggi ataupun dataran rendah, sehingga tidak terlalu sulit dalam menanamnya.

Rimpang jahe ini khasiatnya sudah dikenal banyak orang, terutama masyarakat yang suka menanam tanaman obat. Jahe mempunyai efek hangat pada tenggorokan saat dikonsumsi, sehingga jahe dikenal dapat menyembuhkan penyakit batuk.

Selain itu, jahe pun dapat mengobati mual, vertigo, dan mabuk perjalanan. Pada jahe terkandung minyak atsiri yang telah dibuktikan oleh penelitian bahwa minyak atsiri inilah yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Jahe ini dapat hidup dengan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, sehingga cocok ditanam dimana pun termasuk pekarangan rumah dan biaya yang tak begitu mahal.

Berikut cara menanam jahe yang mudah dilakukan di rumah:

  1. Siapkan bibit jahe, polybag atau pot, tanah yang sudah gembur, pasir, dan pupuk organik
  2. Dipilih bibit yang berumur 9–10 bulan ke atas
  3. Cocopeat disiapkan untuk persemaian
  4. Cocopeat dibasahi dan bibit jahe ditanam dengan cocopeat di tempat redup
  5. Setelah pertumbuhan mulai terlihat, maka tanaman bisa dipindahkan kedalam polybag yang sudah diisi media tanam
  6. Tanaman disiram 2 kali sehari, yaitu waktu pagi dan sore hari.

Pemanenan pun dilakukan ketika rimpang jahe sudah terlihat menyembul ke atas tanah ini dapat terjadi dalam kurun waktu sekitas 25 hari sekali. Cara memanennya pun tidak terlalu rumit, dengan merobek polybag yang sudah lapuk. lalu angkat tanaman rimpangnya dan bersihkan tanah yang menempel dengan air mengalir.

Penggunaan tanaman obat tradisional dari rimpang seperti jahe ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat di pedesaan, tetapi kini sudah mulai menggugah minat masyarakat perkotaan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya warga perkotaan yang mengkonsumsi obat tradisional berupa jamu instan.

Tanaman ini cukup mudah dalam proses penanamannya. Tidak membutuhkan banyak waktu dan dari segi biaya tanaman obat seperti ini tidak membutuhkan banyak biaya.

Untuk Anda yang ingin budi daya tanaman obat juga sambil berbinis, bisa saja menjual hasil panen produk olahan organik pada masyarakat, membuka kedai jamu, dan membuka toko yang menjual bahan mentah obat atau obat-obatan dalam kemasan lainnya. Anda juga bisa menjualnya di platform online shop dengan cara mengunggah di media sosial dan tak perlu keluar rumah. (red)


Ditulis oleh Rizka Awalia Fazri, Mahasiswi Prodi Biologi, Fakultas Sains, UIN SMH Banten.

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button