Kabar

Kemendikbud Luncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

JAKARTA biem.co – Sebagai upaya mewujudkan generasi penerus bangsa yang cerdas secara akademik sekaligus memiliki nilai-nilai kebinekaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan segera membuka pendaftaran untuk Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan I/2021.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan, perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk segera meminta para dosennya mendaftarkan mata kuliah unggulan yang dibuka pada 19-28 April 2021.

“Nanti pada Mei-Juni, dosen yang sudah mendaftar akan jadi Dosen Nusantara dan akan menyusun bersama modul Nusantara. Hal ini supaya nanti mempermudah mahasiswa yang jadi peserta untuk konversi SKS-nya,” jelasnya dalam keterangan pers melalui zoom meeting, Senin (12/04/2021).

kemudian setelah itu, bagi para mahasiswa (pendaftar pertukaran mahasiswa) akan diseleksi sebelum dilakukan penempatan untuk dikirim ke perguruan tinggi penerima pilihan. Mahasiswa, dalam proses seleksi akan diberi kesempatan membuat pilihan untuk bertukar dengan daerah mana pun.

“Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini rencananya akan dimulai pada semester depan atau sekita Juli 2021, dan siklusnya akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Semoga masyarakat sudah punya herd immunity, dengan disiplin 5M. Dan di akhir Agustus-Desember akan dilakukan transfer sks sepenuhnya sebagai bagian dari SKS mahasiswa sekalian,” paparnya.

Sementara itu, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim berpesan agar rektor dan dosen agar bisa mendorong mahasiswanya untuk mendaftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka guna berbagi dan belajar keragaman budaya sambil meningkatkan kompetensi akademik.

“Program ini ditujukan kepada mahasiswa semester 3-8 yang ingin melakukan pertukaran studi ke perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di luar pulau tempat mereka berada selama satu semester. Hal itu guna mengeksplorasi keragaman budaya, memperkenalkan kebudayaan asalnya, dan mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penerima. Program pertukaran diadakan selama satu semester dengan perhitungan konversi 20 SKS,” imbuhnya.

Ia juga meminta kepada para dosen untuk melakukan penyesuaian kurikulum supaya mahasiswa mudah mengonversi SKS. “Nanti akan ada pilihan mahasiswa ikut mata kuliah di kampus tujuan. Jika ada mata kuliah wajib yang harus dituntaskan, dimungkinkan melalui pembelajaran daring,” jelasnya.

“Kami optimis dengan dukungan dari semua pihak, program ini bisa berhasil dan berjalan lancar,” pungkasnya. (iy)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button