KOTA SERANG, biem.co — Puluhan mahasiwa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) menggelar demonstrasi di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang terkait masih adanya kejanggalan harga tanah yang akan diruislagkan dengan PT Bersama Kembang Kerep Sejahtera (BKKS).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin menjelaskan bahwa proses ruislag masih ada di tahap awal.
“Tadi mereka (red: Hamas) datang menyampaikan dari hasil investigasi mereka ke lapangan, tapi perlu digarisbawahi bahwa Pemkot Serang dari 20 tahapan itu baru melaksanakan 7 tahapan. Baru melaksanakan tahapan penetapan lahan, terkait tentang nilai nanti di Penancangan nilai kita berapa, di Kemanisan nilai kita berapa, itu nanti ada appraisal ulang,” ujar Subadri, Rabu (7/4/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, Hamas menemukan perbedaan harga hasil penilaian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang menyatakan bahwa nilai tanah milik Pemkot Serang yang akan diruislag dihargakan per meter senilai Rp1.992.818, sedangkan tanah milik PT BKKS yang akan diruislag dihargakan per meter senilai Rp2.400.000 akan di-appraisal ulang.
“Dan itulah keinginan Pak Wali, keinginan saya yang kami titipkan. Kami perintahkan kepada Sekda, BPKAD untuk benar-benar dijalankan. Intinya, appraisal ulangnya belum, kemarin sah-sah saja karena appraisal-nya lebih ke kubu mereka, tapi ke depan kan nanti ada KPKNL lagi atau kita tunjuk appraisal di luar itu,” terangnya.
Subadri juga menjelaskan bahwa pihaknya melibatkan berbagai elem dalam proses ruislag untuk memastikan agar ruislag sesuai dengan aturan dan berjalan sebagaimana mestinya.
“Tahapannya masih berjalan. Sekarang baru tujuh kali rapat. Kita juga melibatkan Polres, Kejari, persetujuan dari DPRD pun juga sudah ada berita acaranya. Terlepas teman-teman di dewan juga pro kontra, tapi intinya Pemerintah Kota Serang tidak bakal menghalalkan segala cara, tidak bakalan melewati kajian sisi mudarat dan sisi manfaatnya,” pungkasnya. (as)