biem.co — Sobat biem, ada dua masalah disrupsi digital yang tengah terjadi pada generasi muda di Tanah Air yang keduanya belum mendapatkan penanganan serius yaitu kesantunan dan karakter.
Hal itu dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukaan (Balitbangbuk), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno.
“Isu kesantunan dan karakter ini saya kira juga bagian dari disrupsi digital, bahkan bisa menjadi sangat permanen dan fundamental sehingga sangat penting menjadi bagian dari program pendidikan kita,” ungkapnya.
Menurut Totok, elemen inti (the core of element) dari pendidikan adalah karakter. Dia pun merujuk pada kutipan yang mengatakan education without character is not education at all.
“Kemudian, kalau elemen inti dari pendidikan itu disruptif, kemudian kita menganggap bahwa seolah-olah itu tidak ada, itu saya kira sebuah kesalahan besar,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan perubahan sistem nilai dalam hal kesopanan, baik atau tidak baik, seharusnya ada pijakan yang lebih jelas. Hal itu mengingat Indonesia sarat keragaman budaya.
“Boleh Anda mengglobal, bergaul dengan siapapun, tetapi pijakan niai-nilai ke-Indonesia-annya jangan dilupakan, jangan terbawa arus apalagi yang negatif,” pungkas Totok. (Eys)