Kabar

Lebih dari 500 Orang Tewas Akibat Kekejaman Militer Myanmar

biem.coSobat biem, pasca kudeta yang dilakukan Militer Myanmar sejak 1 Februari 2021, tercatat lebih dari 500 orang demonstran antikudeta tewas akibat tindakan brutal junta militer di sana.

Diketahui, unjuk rasa harian yang digelar di seluruh Myanmar kerap disambut dengan gas air mata, peluru karet dan bahkan peluru tajam.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan telah mengkonfirmasi total 510 kematian warga sipil, tetapi memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Merespons apa yang terjadi di Myanmar, itu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres angkat bicara.

Ia menyerukan persatuan global untuk menekan junta militer Myanmar. Selain itu, Guterres mendesak pemerintah Myanmar untuk melakukan ‘transisi demokrasi yang serius’.

“Benar-benar tidak dapat diterima melihat kekerasan terhadap orang-orang pada tingkat yang begitu tinggi, begitu banyak orang terbunuh. Kita membutuhkan lebih banyak persatuan dan lebih banyak komitmen dari komunitas internasional untuk memberikan tekanan guna memastikan bahwa situasinya bisa berbalik,” katanya dalam konferensi pers.

Menurut rencana, anggota Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Rabu (31/3) untuk membahas situasi di Myanmar, usai Inggris menyerukan sidang darurat. Selain itu, Prancis mengutuk kekerasan itu sebagai hal yang membabi buta dan mematikan. China juga menyuarakan keprihatinan dengan pengendalian diri dari semua sisi.

Sementara AS, Inggris, dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi sebagai tanggapan atas kudeta dan tindakan keras, tetapi sejauh ini tekanan diplomatik belum berhasil membuat para jenderal meredakan kekerasan di negara tersebut. (Eys)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button