CILEGON, biem.co — Dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel (KS), Silmy Karim yang digelar Rabu (24/3/2021) lalu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Muhammad Nasir menuding bahwa PT KS telah menyelundupkan barang dari Cina.
Menurutnya, PT KS mengimpor baja dari Cina yang kemudian di-stempel dan seolah baja tersebut merupakan produk dari PT KS. Nasir bahkan berpendapat, dengan adanya kegiatan tersebut dinilai merugikan negara hingga Rp10 triliun.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi’raj menyayangkan adanya pernyataan yang akhirnya dianggap hanya menimbulkan kegaduhan semata. Untuk itu, Isro mengajak semua pihak agar tidak sembarang menuduh sebelum ada bukti-bukti yang menguatkan tuduhan. Terlebih, lanjutnya, tuduhan itu bisa mengganggu stabilitas ekonomi nasional.
“Tentu saja saya sangat menyayangkan hal itu (red: tuduhan M Nasir). Terlebih tuduhan itu disampaikan dalam RDP yang disiarkan langsung. Efeknya tentu saja kegaduhan,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).
Baginya, tidak masalah jika temuan seperti yang dituduhkan M Nasir itu ditindaklanjuti jika memang benar adanya. Namun kata Isro, jika belum jelas buktinya sebaiknya tidak diumbar ke publik.
“Kalau memang benar PT KS melabeli baja Cina seolah produk KS, silakan diproses, tetapi jangan beropini yang akhirnya membuat gaduh, khususnya di Cilegon,” ungkapnya.
Sebagai perusahaan plat merah yang lokasinya ada di Cilegon, Isro khawatir kegaduhan itu berdampak negatif terhadap iklim investasi di Cilegon.
“PT KS ini sedang berusaha untuk bangkit. Jangan dilemahkan dengan tuduhan yang tak berdasar. Tapi jika memang terbukti, saya jelas mendukung untuk diproses,” tegasnya.
Sebelumnya melalui rilis, Dirut PT KS, Silmy Karim juga membantah bahwa tudingan yang diungkapkan M Nasir itu tidak ada. Ia menegaskan, selama menjabat sebagai Dirut PT KS selama 2, 5 tahun, pihaknya tidak pernah melakukan seperti apa yang dituduhkan M Nasir.
“Kami justru mengecam derasnya impor baja dari Cina masuk ke Indonesia. Kami terus berupaya agar industri baja nasional mendapatkan protek dari pemerintah,” tandasnya. (rab)