KOTA SERANG, biem.co – Kasus penolakan kampus murah yang dilakukan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) wilayah Banten menuai kritikan dari berbagai pihak termasuk dari Ketua Komisi II DPRD Kota Serang, Pujiyanto.
Kader NasDem tersebut mengatakan bahwa penolakan terhadap kampus yang memberikan keringanan berupa murahnya pembayaran untuk para mahasiswanya adalah bentuk kezaliman terhadap orang-orang miskin.
“Yang perlu digarisbawahi oleh kita bersama sebagai kelompok atau pun masyarakat yang peduli terhadap pendidikan bahwa apa yang dilakukan oleh segelintir orang atau sekelompok orang yang menolak pendidikan murah itu adalah sebuah kezaliman terhadap rakyat kecil,” ujarnya kepada biem.co via sambungan telepon, Selasa (16/03/2021).
Sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan murah bukanlah hal yang terlarang karena tidak ada aturan mengenai hal itu.
“Kalau yang menjadi persoalan di Unpam itu adalah yang dia menebarkan intoleran, radikal, its oke, kita melakukan penolakan no problem lah,” katanya.
Seharusnya, semua pihak mendukung kepada penyelenggara kampus yang tidak mencekik para mahasiswa dengan iuran yang mahal.
“Tapi kalau ada sebuah lembaga pendidikan atau sebuah yayasan yang dimana dia berinvestasi dengan ratusan miliar mungkin dengan tujuan adalah bagaimana mencerdaskan anak bangsa itu adalah sebuah kemuliaan, sebuah kebaikan yang itu harus diapresiasi dan disambut baik oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Ketua KNPI Pandeglang ini juga menjelaskan bahwa saat ini di Provinsi Banten masih banyak masyarakat yang terkendala oleh biaya yang mahal saat hendak memasuki perguruan tinggi. Dengan adanya kampus murah, itu bisa membantu mereka.
“Perlu harus kita ketahui bersama bahwa banyak masyarakat di luar ini masyarakat kita Banten khususnya banyak yang ingin mengenyam pendidikan yang lebih tinggi tapi karena kondisi mereka apalah daya banyak yang terbentur dengan biaya pendidikan yang begitu mahal,” pungkasnya. (as)