Kabar

Syafrudin Tak Ingin Korbankan Puluhan Kampus Swasta Gulung Tikar karena Unpam

KOTA SERANG, biem.co — Wali Kota Serang, Syafrudin baru saja menerima aduan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (APTISI) Wilayah IV-B/Banten terkait keberadaan Kampus Universitas Pamulang (Unpam) yang membuka cabang di Kota Serang dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp150 ribu setiap bulan untuk mahasiswanya.

“Beliau-beliau ini merasa keberatan dengan keberadaan Unpam yang menerima mahasiswa baru ini dengan biaya Rp150 ribu per bulan. Jadi, kalau secara logika yang masuk ke Unpam ini adalah biayanya hanya Rp150 ribu, tidak ada biaya-biaya lain,” ujarnya usai berdiskusi dengan APTISI, Senin (15/3/2021).

Unpam menurutnya akan mengancam eksistensi kampus-kampus lain yang telah ada di Kota Serang, karena masyarakat tentunya akan lebih memilih untuk kuliah di kampus yang terjangkau.

“Kalau kita melihat kebelakang dan ke depan, tentunya dengan berdirinya Unpam ini justru puluhan perguruan tinggi akan hancur, terutama di Banten ini. Karena yang lain mungkin secara logika tidak masuk akal dengan biaya yang sedikit itu, kemudian tidak ada biaya lagi seperti pendaftaran dan lain sebagainya,” terangnya.

Syafrudin tidak ingin mengorbankan sekitar 20 kampus yang sudah ada di Kota Serang gulung tikar hanya demi satu kampus, yaitu Kampus Unpam.

“Saya menginginkan Unpam jalan, perguruan tinggi lain juga jalan, daripada kami hanya mengakomodir 1 perguruan tinggi, 20 perguruan tinggi akan hancur. Ini juga menjadi pertimbangan kami untuk memfasilitasi bapak-bapak ini supaya bagaimana caranya semuanya akan berjalan lancar,” katanya.

Dirinya akan memanggil pihak Unpam untuk mempertemukan dengan APTISI guna mendiskusikan jalan keluar yang terbaik untuk keduanya.

“Sekalipun kewenangan ini memang kementerian bukan kewenangan pemerintah kota, akan tetapi secara kewilayahan kami harus bertanggung jawab bahwa perguruan tinggi di Kota Serang ini harus bertahan dan harus meningkat. Jangan ada yang dikorbankan. Setelah ada Unpam ini, perguruan tinggi lain akan hancur, ini saya tidak mau. Akan kami undang Unpam dan bapak-bapak ini kami undang supaya ada audiensi dengan Unpam. Mudah-mudahan dengan banyak pemikiran akan ada jalan keluar,” tuturnya.

Syafrudin mengatakan, pelarangan membuka jurusan yang sudah ada di kampus swasta di Kota Serang dan hanya diperbolehkan membuka jurusan yang belum ada di Kota Serang akan menjadi tawaran saat diskusi nanti.

“Mungkin jalan keluarnya, jurusan-juruaan yang belum ada mungkin bisa Unpam yang menerima, tapi jurusan yang sudah ada mungkin ini Unpam tidak bisa menerima atau membuka jurusan yang sudah ada,” pungkasnya. (as)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

7 Komentar

  1. Bagi saya unpam ini satu jalan kepada Anak-anak yang ada dikelas bawah/yang tidak mampu sama sekali kuliah diluar unpam, misalkan saja jurusan dibatasi, yang punya kepentingan pasti mahasiswa bukan dosen/kampusnya jadi harusnya saling bersaing sehat saja.

  2. Kalau UNPAM mampu memfasilitasi nya kenapa jadi masalah, justru kita bersyukur keberadaan Kampus UNPAM memberikan peluang kepada siapa pun, baik yang kaya dan Miskin dapat bisa mereka mewujudkan cita-cita mereka tanpa dibatasi oleh faktor Ekonomi.

  3. Hadirnya universitas dengan biaya terjangkau harusnya mendapat dukungan pemerintah, karena dapat membantu kalangan kurang mampu untuk menempuh pendidikan dengan jenjang yg lebih tinggi, bukan untuk diri sendiri tapi juga untuk membesarkan martabat bangsa yang masyarakatnya berpendidikan.
    Bukannya mementingkan persaingan komersil tetapi hatusnya bersaing dalam memajukan masyrakat yang berwawasan dan berpendidikan.

  4. Blo’on saja klo seorang pemimpin mencegah ada universitas termurah berdiri di daerahnya. Bagaimana mau maju. Pemimpin tersebut dipertanyakan…..hahay malu gua melihat mantan birokrat semacam ini….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button