Kabar

Anggota Dewan Yeremia Mendrofa Apresiasi Capaian Kinerja Gubernur Banten

Realisasi mengalami peningkatan

BANTEN, biem.co – Gubernur Banten Wahidin Halim telah menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban [LKPJ] Tahun Anggaran 2020, yang selanjutnya secara detail akan dibahas melalui Panitia Khusus  [PANSUS] DPRD yang telah dibentuk melalui Keputusan DPRD.

Dalam Nota Pengantar yang disampaikan Wahidin Halim mengemukakan capaian kinerja dari Program Kegiatan dan Anggaran Pembangunan TA 2020, mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa.

Menurut Yeremia, dirinya mengapresiasi gubernur beserta jajaran yang telah bekerja keras merealisasikan Program Kegiatan Pembangunan TA 2020 ditengah Pandemi Covid-19.

“Realisasi Pendapatan mencapai 98.71 % dari target pendapatan Rp 10.46 T terealisasi sebesar Rp. 10.33 T. Belanja daerah terealisasi 93.86 %, dari Rp 10.72 T yaitu sebesar 10.06 % dengan Angka sebesar 227.22 M.” kata Yeremia.

Presentase realisasi pendapatan dan belanja dibanding tahun lalu mengalami peningkatan, dimana realisasi Pendapatan TA 2019 adalah sebesar 95.74% (di 2020 = 98.71%), realisasi Belanja TA 2019 adalah sebesar 89.56% (di 2020 = 93.86%) . Silpa TA 2019 sebesar Rp 953 Milyar (di 2020 = Rp 227.22 M).

“Kalo melihat presentase realisasi pendapatan dan belanja dibandingkan tahun 2019 maka secara presentase realisasi meningkat di 2020, jadi pada sisi pelaksanaan realisasi APBD 2020 lebih baik di banding tahun 2019,” tuturnya.

Menurutnya, realiasasi APBD ini harus diukur kinerja kemanfaatannya melalui Capaian Indikator Makro maupun Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dengan apa yang ada dalam RPJMD 2017-2022.

“Yang disampaikan gubernur, beberapa Indikator Makro diantaranya: Capaian IPM sebesar 72.45 dari target 72.75 ini berarti tidak tercapai target RPJMD, Capaian LPE -3.38 dari target 5.80 (ini berarti tdk tercapai target RPJMD”, tambahnya.

Berdasarkan data, tambah Yeremia, “Penduduk miskin 6.63 dari target 5.12 ini berarti bertambah penduduk miskin, artinya target RPJMD tdk tercapai, pengangguran 10.64 dari target 8.19 pengangguran bertambah, target RPJMD tidak tercapai, inflasi 1.45 dari target 3.70 (ini berarti inflasi terjaga dgn baik), Gini Ratio 0.365 dari target 0.370 (ini berarti kesenjangan sedikit berkurang), terangnya.

Yeremia menilai Capaian Indikator Makro tidak tercapai di 2020, banyak capaian indikator menurun dibanding tahun 2019 walaupun presentase realisasi anggaran membaik. Membaiknya realisasi anggaran tidak linear atau tidak berkorelasi baik dengan capaian indikator makro. Melihat dari capaian indikator 2020 menjadi beban kerja berat di 2021 dan selanjutnya utk memenuhi target RPJMD 2017-2022 yang telah disepakati bersama.

“Lebih jelas nya nanti secara detail akan dibahas melalui pansus nantinya sehingga bisa menghasilkan rekomendasi dan saran untuk perbaikan ke depan khususnya di 2021 dan selanjutnya,” pungkasnya. (ar)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button