KOTA SERANG, biem.co — Puluhan perempuan dari berbagai organisasi mahasiswa menggelar refleksi Internasional Women’s Day (IWD) di depan halte Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Senin (8/3/2021).
Dalam aksinya, mereka menuntut hak-hak perempuan yang hari ini masih banyak diabaikan, baik dari upah kerja yang rendah terhadap kaum perempuan, serta minimnya perlindungan yang menyebabkan maraknya pelecehan serta kekerasan yang dialami oleh perempuan.
“Padahal, perempuan adalah generasi penerus bangsa, karena anak-anak bangsa terlahir dari seorang perempuan,” ujar Ketua Pemberdaya Perempuan, Kumala Siti Maesaroh yang terlibat dalam aksi tersebut.
Maesaroh menyebutkan ada sekitar 2.990 lebih kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi terhadap kaum perempuan dan hingga sampai saat ini masih belum terselesaikan. Dirinya meminta pemerintah secepatnya menyelesaikan masalah tersebut agar pelaku tidak melakukan pelecehan atau kekerasan di kemudian hari.
“Sekarang juga masih banyak sekali pelecehan seksual dan juga kekerasan. Ada 2.990 lebih kekerasan terhadap perempuan yang belum teratasi di Indonesia,” katanya.
Mereka juga berharap agar pemerintah lebih intens dan memerhatikan kaum perempuan. Selain itu, diharapkan pula pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) agar kaum perempuan mendapatkan jaminan perlindungan secara hukum dari negara.
“Karena RUU PKS sampai sekarang belum terselesaikan. Kami menuntut RUU PKS ini segera disahkan untuk melindungi kaum perempuan. Ada poin-poin perlindungan terhadap kekerasan seksual maupun kekerasan dalam rumah tangga,” tegasnya. (as)