KOTA SERANG, biem.co — Lembaga Ekonomi Umat (LEU) dan dan produsen teknologi pengolahan sampah asal Cina, Jiangsu Xuefeng Environmental Protection Science And Technology mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bekerja sama dalam menangani masalah sampah.
“Teknologi yang kami bawa dengan perusahaan Xuefeng dari Cina ini teknologi yang terbaru, yaitu bagaimana zero waste, sampah tidak tersisa sedikit pun,” ujar Ketua Lembaga Ekonomi Umat, Muhammad Hari Naldi usai presentasi kerja sama di Gedung Pemkot Serang, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, penemuan mesin sampah generasi terbaru itu merupakan sebuah peluang di mana sampah yang dianggap sebuah masalah kini mampu menghasilkan nilai ekonomis.
“Bahkan sampah itu bukan menjadi masalah, tetapi menjadi berkah. Kenapa? Karena setiap sampah yang akan kita produksi, kita olah, punya nilai uang atau nilai ekonomi. Sehingga semakin banyak sampah, semakin banyak nanti nilai ekonomi yang bisa dihasilkan,” katanya.
Ia mengatakan, mesin yang membutuhkan lahan sekitar 10 hektar tersebut mampu mengolah sampah sebanyak 1.000 ton per hari. Setiap sampah yang diolah akan menghasilkan berbagai macam manfaat. Jika kerja sama tersebut disetujui oleh Pemkot Serang, dalam kurun waktu tiga tahun tumpukan sampah di Cilowong akan teratasi.
“Hasil sampahnya bisa menjadi paving block, conblock, bisa menjadi kusen, bisa menjadi palet, jadi pupuk bisa, jadi energi bisa. Semua bisa diolah sampah itu, sehingga nanti pemerintah justru akan terbantu. Sampah yang sekarang di Cilowong, yang sudah bertumpuk itu, insya Allah dalam tiga tahun bisa rata,” terangnya.
Dirinya menyebut kerja sama yang ditawarkan LEU dan Xuefeng tak akan sedikit pun menggunakan anggaran. Pihaknya hanya meminta Pemkot Serang untuk menyediakan lahan 10 hektar guna tempat mesin pengolah sampah tersebut.
“Kita kembalikan kepada pemerintah kota apakah siap bekerja sama dengan kita. Kita siap dan teknologi ini tidak menggunakan APBD sama sekali. Kita tidak menjual produk, kita tidak menjual alat sama sekali,” ucapnya.
Sementara, Asda I, Anton Gunawan mengatakan, tawaran kerja sama tersebut belum bisa disetujui atau ditolak karena baru pertemuan pertama. Dirinya akan melaporkan terlebih dahulu kepada Wali Kota Serang untuk kelanjutannya.
“Ini baru perkenalan, belum ditindaklanjuti. Tinggal teknis nanti dilaporkan ke pimpinan. Kalau memang responsnya ada, kita akan tindaklanjuti dengan dinas terkait,” pungkasnya.