biem.co — Sobat biem, Panitia Kongres Nasional Anak Desa yang sebagian besar merupakan pengurus Suwaib Amiruddin Foundation mengunjungi Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Kamis (11/2).
Ketua pelaksana Kongres Nasional Anak Desa, Andri Wiguna mengungkapkan bahwa dalam kunjungan kali pada perguruan tinggi, untuk mensinergikan peran perguruan tinggi. Desa tidak akan maju tanpa ada peran kampus.
“Anak desa harus memiliki kualitas pendidikan yang baik agar dapat membangun dan memberdayakan desanya, perguruan tinggi memiliki tri dharma perguruan tinggi dalam melakukan pendidikan, penelitian dan pengabdian. Melalui perannya ini kami ingin ada kontribusi nyata kampus bagi pemberdayaan dan pembangunan desa,” ungkapnya.
Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan, alumni dan inkubator, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Muprihan Thaib menerangkan bahwa Kongres Nasional Anak Desa yang digagas Suwaib Amiruddin Foundation (SAF) sejalan dengan konsep yang digagas oleh IIB Darmajaya bersama Gubernur Lampung yaitu Smart Village.
“Desa harus berjaya, harus cerdas, kami mempunyai komitmen 1000 beasiswa untuk anak desa. Kami berikan beasiswa kepada anak desa yang berprestasi dibidang apa saja dan tidak sedikit alumni kita berasal dari desa dan pulang membangun desa. Kami menginstruksikan lulusan kami untuk kembali tinggal dan membangun desanya, jangan tinggal di kota, kamu bangun desa,” paparnya.
Lebih lanjut Muprihan menyampaikan Desa tidak bisa ditinggalkan seperti apapun kondisinya, karena hampir semua berasal dari desa, negara ini tidak ada tanpa adanya desa. “Pemimpin-pemimpin besar pun berasal dari desa, seperti Bung Hatta dan Soeharto. Orang ingin menikmati secangkir kopi itu berasal dari desa. yang ada di kota berasal dari desa semua. Desa adalah garda terdepan Indonesia,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan dukungan penuh pada kegiatan Kongres Nasional Anak Desa dan berharap mampu menggali sumber daya yang ada di Desa sehingga tidak tertinggal.
“Pentingnya menggali sumber daya desa, sehingga tidak ada lagi desa yang tertinggal. Karena desa itu memiliki potensi,” terangnya.
Sementara itu, koordinator Kongres Nasional Anak Desa wilayah barat, Aldi juliansyah mengatakan bahwa kongres anak desa ini, merupakan suatu momentum dalam membangun desa.
“Kongres anak desa ini, merupakan momentum kita bersama dalam membangkitkan semangat membangun desa dan memberdayakan Anak Desa,” ujar Aldi
“Apa lagi melihat potensi desa di wilayah barat khususnya yang besar tetapi minim perhatian oleh pemerintah saat ini,” pungkasnya. (*)