KABUPATEN LEBAK, biem.co – Akibat cuaca ekstrim yang tengah melanda perairan Lebak Selatan, para nelayan di Kabupaten Lebak sebulan ini libur melaut.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun Ahmad Hadi membenarkan jika para nelayan di wilayah Lebak Selatan untuk saat ini tidak bisa melaut.
“Betul kang, saat ini nelayan memasuki musim paceklik, sudah lebih dari sebulan nelayan tidak melaut dikarenakan cuaca yang ekstrem,” ucap Ahmad Hadi.
Ia menjelaskan, jika kondisi gelombang tinggi serta angin kencang, sehingga membahayakan bagi para nelayan yang nekat untuk mencari ikan ke laut.
Karena itu, pihak TPI dan Pemerintah Desa serta pihak Kecamatan selalu mengingatkan kepada para nelayan untuk menghentikan sementara aktivitas di laut hingga cuaca membaik untuk melaut.
“Sebaiknya para nelayan tetap dirumah dulu hingga cuaca di laut membaik, untuk menutupi kebutuhan hidup sebaiknya para nelayan mencari pekerjaan lain dulu atau memperbaiki alat tangkap ikan,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini jika gelombang tinggi terjadi di bulan Februari 2021 terjadi di Pantai Lebak Selatan.
“Peringatan dini gelombang tinggi di pesisir Lebak selatan harus menjadi perhatian para nelayan. Jangan nekat melaut, karena kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Masyarakat nelayan kita imbau selalu berhati-hati dan waspada, kalau tidak memungkinkan, jangan memaksa untuk pergi melaut. Saya kira, mereka lebih paham mengenai kondisi tersebut, karena puluhan tahun beraktivitas di laut,” pungkasnya. (Sandi)