JAKARTA, biem.co – Satgas Penanganan Covid-19 melalui Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan yang baru saja dibentuk pada 6 Januari 2021 lalu, meluncurkan layanan Helpline 117 Extencion (Ext) 3, khusus untuk tenaga kesehatan yang terinfeksi positif Covid-19.
Sekretaris Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Mariya Mubarika menjelaskan, layanan Telenakes itu untuk semua tenaga kesehatan yang memerlukan bantuan akibat infeksi Covid-19.
“Hari ini kami meluncurkan Helpline 117 Ext. 3. Layanan Telenakes ini untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan lebih tenang dalam menjalankan tugas,” papar dr. Mariya Mubarika dalam acara talkshow ‘Update RS Darurat Wisma Atlet: Perlindungan Tenaga Kesehatan’ di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Selasa (2/2/2021).
dr. Mariya mengatakan, berdasarkan laporan global pada bulan Januari 2020 sampai Januari 2021, masalah mendasar tenaga kesehatan memang terdapat kelelahan yang sangat dan berat. Riset yang sudah dikumpulkan menunjukkan jelas 95 persen tenaga kesehatan itu mengalami kecemasan takut tertular. Sebanyak 40 persen mengalami gejala sedang dan berat.
Ia menjelaskan, di awal-awal virus corona masuk, seluruh tenaga kesehatan mengalami kebingungan dan tidak jelas bagaimana menghadapinya. Namun seiring waktu berjalan mereka mulai memahami apa yang terjadi, tetapi sekarang virus sudah cepat berganti.
“Ini yang menyebabkan masalah ketakutan baru, mutasi virus, dan lain-lain. Penularan dari permukaan kecil 82 persen. Tetapi laporan yang kami dapat 57 persen penularan karena inhalasi di sekitar daerah merah dan fasilitas kesehatan sangat tinggi,” jelas dr. Mariya.
Adapun layanan Telenakes Helpline 117 Ext. 3 yang disiapkan adalah bantuan evakuasi ambulans, bantuan rumah sakit rujukan, bantuan obat khusus, bantuan tindakan medis khusus, bantuan tes PCR dan screening, bantuan plasma convalescent, dan bantuan konsultasi dokter ahli.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono mengatakan, tenaga kesehatan dihadapkan pada sesuatu yang berat dan memberikan beban psikologis yang luar biasa dalam menghadapi pasien Covid-19.
Hal itu dirasakan oleh semua tenaga kesehatan saat menghadapi pasien terpapar berat, apalagi di ICU. Ini jadi perhatian khusus bagi yang bekerja di ICU, HCU, dan IGD.
Jenderal bintang dua yang menjabat sebagai Kepala Pusat Kesehatan TNI itu menceritakan sistem di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta ini sudah diatur bekerja dalam shift, yakni delapan jam kerja dan tigapuluh dua jam istirahat. Saat libur mereka bisa memanfaatkan dengan berolahraga dan berdiskusi dengan psikolog.
“Jadi, satu hari lebih istirahat dengan berbagai macam kegiatan yang bisa meningkatkan kebugaran dan psikologis. Ini sangat penting dilakukan, selain nutrisi, juga menyiapkan fasilitas hiburan untuk menjaga agar tetap baik,” ujar Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono. (Arief)