KOTA SERANG, biem.co — Pegiat Bank Sampah Digital (BSD) di Kota Serang, Nur Agis Aulia meminta agar Pemerintah Kota Serang mengkaji ulang terkait kerjasama sampah dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
“Kalau saya mendesak Pemkot harus melakukan kajian secara mendalam terkait efek dari rencana kerjasama ini. Terutama dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang terjadi bila kerjasama ini berjalan,” ujarnya kepada biem.co, Sabtu (30/01/2021).
Politis PKS tersebut hingga kini masih tengah mengkaji mengenai dampak masuknya sampah dari Tangsel yang rencananya akan dikirim ke Kota Serang 400 Ton perhari.
“Jadi kita sedang mengkaji lebih dalam dampak rencana masuknya sampah Tangsel ke kota serang. Kita di fraksi sedang melakukan kajian juga secara internal,” ucapnya.
Menurutnya, ada atau tidaknya kiriman sampah di Kota Tangsel, Kota Serang masih tetap memiliki permasalahan terkait penanganan sampah.
“Ada atau tidak adanya sampah dari Tangsel, sampah adalah masalah yang real dihadapi Kota Serang. Misalnya pun ditolak atau sampah Tangsel tidak jadi dibuang ke TPAS Cilowong. Masalah sampah Kota Serang tetap ada,” katanya.
Adanya wacana penerimaan sampah dengan bayaran 48 Miliar pertahun menurutnya memiliki dampak positif yaitu membuat masyarakat sadar akan masalah persampahan di Kota Serang.
“Hikmahnya ada wacana isu ini, menjadikan masyarakat sadar akan persoalan sampah. Yang jelas ini sebenarnya bisa jadi momentum pembenahan manajemen penanganan sampah di Kota Serang,” tuturnya.
Kunci dalam mengatasi masalah persampahan yaitu dengan melibatkan masyarakat serta pemilahan sampah untuk masing-masing kategorinya.
“Kita akan mendorong masyarakat, bahwa sampah itu tanggung jawab kita bersama. Artinya semuanya harus berpartisipasi untuk menuntaskan persoalan sampah, oleh karena itu masyarakat pun harus bisa berkolaborasi untuk mengatasi sampah di Kota Serang dan salah satu kunci menyelesaikan persoalan sampah adalah dengan memilah. Ketika sampah dipilah dari sumbernya atau rumah tangga, sampah sudah bisa jadi bahan baku untuk daur ulang, tabungan, menanam dan lain-lain,” pungkasnya. (Ajat)