KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Pandeglang, yang berada di Desa Kolelet, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, ambruk usai diterjang hujan deras disertai angin kencang. Kerusakan parah pun terjadi dibagian atap dua ruang bangunan sekolah.
Pantauan dilokasi, kerusakan berat terjadi akibat atap berbahan baja ringan ini runtuh menimpa dua ruangan, yakni ruangan perpustakaan dan raungan laboratorium.
“Peristiwanya diperkirakan pukul 00.00 WIB malam. Sepertinya akibat hujan dan angin kencang berturut-turut selama dua hari kemarin,” kata salah satu guru SMA 12 Pandeglang, Ucup Suprayogi saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (27/01/2021).
Ucup menuturkan bahwa dirinya dan pihak sekolah lainnya baru mendapat kabar atap bangunan di sekolahnya runtuh pada pagi hari. Pihak sekolah kemudian langsung memerintahkan petugas penjaga sekolah supaya secepatnya menyingkirkan puing-puing reruntuhan yang menimpa dua ruangan tersebut.
“Guru di sini enggak ada yang tahu kejadiannya. Saya aja baru dapat kabar tadi pagi, itu dikasih tahu sama warga yang anaknya sekolah dekat sini,” terangnya.
Meski tidak memakan korban jiwa, kerugian akibat runtuhnya atap bangunan sekolah itu ditaksir cukup tinggi. Sebab menurut Ucup, atap bangunan itu baru direhab pada 2014 lalu.
Selain merusak ruang perpustakaan dan labolatorium, runtuhnya atap bangunan sekolah juga menimpa sebuah mesin pendingin yang biasa digukan siswa untuk melaksanakan praktikum sekolah. Buku-buku di ruangan itu juga banyak yang rusak setelah diterjang hujan dan angin kencang.
“Ada mesin pendingin yang rusak, kena sama reruntuhan genting. Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 100 jutaan karena banyak buku yang juga rusak enggak bisa dipakai lagi,” jelasnya.
Meski mengalami kerusakan berat, Ucup menyebut runtuhnya atap bangunan di SMA Negeri 12 Pandeglang tidak mengganggu kegiatan pembelajaran. Sebab kata dia, sekolahnya sedang libur akibat pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah tidak mengganggu karena sedang pandemi. Paling nanti kami laporkan ke dinas supaya bisa mendapat bantuan rehab,” pungkasnya. (Sopian)