PANDEGLANG, biem.co — Pemerintah Kabupaten Pandeglang mulai melakukan proses vaksinasi Covid-19. Tahap awal vaksinasi dilakukan kepada 176 dokter dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pandeglang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, alasan tenaga kesehatan menjadi yang pertama divaksin lantaran agar bisa menjadi teladan bagi tenaga kesehatan lainnya.
Dewi menuturkan, penyuntikan vaksin tahap satu termin dua dilakukan lebih cepat dari jadwal sebelumnya yang seharusnya terjadwal pada Februari 2021. Namun, karena respons dari Bupati Pandeglang dan pihak Pemerintah Provinsi Banten serta adanya kunjungan DPR-RI, maka jadwal dimajukan.
“Alhamdulillah, respons baik dari Provinsi Banten, sehingga vaksinasi bisa dimajukan, supaya angka terkonfirmasi Covid-19 di Pandeglang bisa kita tekan angkanya sampai dengan nol,” terangnya, Senin (25/1/2021).
Setelah para dokter dan Forkopimda divaksinasi, besok rencananya tenaga kesehatan yang tersebar di 51 fasilitas kesehatan akan dilakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19.
“Besok serentak di 51 fasyankes tersebar di 36 puskesmas, rumah sakit pemerintah, dan swasta yang sudah di input pada aplikasi SIS DMK,” jelasnya.
Ia menerangkan, pada tahap pertama ini, Pemkab Pandeglang sudah menerima 5.280 dosis dan 430 fial, tetapi vaksinasi untuk masyarakat Pemkab Pandeglang masih menunggu informasi dari Kementerian Kesehatan.
Namun, informasi yang ia dapatkan, data untuk vaksinasi kepada masyarakat akan menggunakan data dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kalau untuk masyarakat kita masih menunggu dari kementerian, tapi infonya akan menggunakan data dari KPU, tapi kita tunggu saja info selanjutnya. Meskipun sudah dilakukan vaksinasi, tetap kedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita yang hadir dalam launching vaksinasi Covid-19 mengucapkan apresiasi kepada para dokter yang selama ini selalu ada di garda terdepan.
“Hari ini saya sangat memberikan penghargaan yang tinggi, karena berada di tengah masyarakat yang sebagian mengabaikan 3M. Dan hari ini ada 176 dokter baik yang swasta, negeri dan klinik untuk mereka diberikan yang pertama dan Forkopimda,” singkatnya.