KOTA SERANG, biem.co — Sekitar 300 penjual daging sapi yang tergabung dalam organisasi Gabungan Pengusaha Pedagang Daging (Gappenda) Banten akan melakukan aksi mogok berjualan selama lima hari.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes para pedagang karena tingginya harga daging sapi yang tembus di angka Rp120 ribu per kilogram.
“Enggak dagang dulu, nanti kita berusaha audiensi dulu ke DPRD 5 hari. Jadi Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa. Hari Rabu kita beraktivitas kembali,” ujar Ketua Gappenda Banten, Aeng, Kamis (21/1/2021).
Aeng mengatakan, jika setelah aksi mogok para perusahaan penggemukan sapi menurunkan harga. maka mereka akan menurunkan harga penjualan. Namun, jika setelah mogok harga tetap stagnan, para pedagang mau tak mau akan menaikkan harga jual pada konsumen.
“Tapi kita belum bisa menentukan kembali berapa jual harganya, nanti kita bahas hari Senin. Kalau umpama ada penurunan, berarti kita akan menurunkan harga jual. Kalau memang stagnan seperti sekarang ini, ya kita juga akan menaikan harga, kemungkinan besar sampai Rp120 ribu (kilogram) belinya, nanti kita jual Rp125-130 ribu,” terangnya.
Saat aksi mogok dilakukan, kata Aeng, para pedagang sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan diterima. Salah satunya tidak akan adanya pemasukan. Kendati demikian, pilihan aksi mogok menurut mereka sudah berdasarkan pertimbangan yang matang.
“Konsekuensinya seperti itu kalau kita tidak berjualan, berarti sumber pendapatan kita menurun. Tapi kalau kita berjualan justru tambah bangkrut,” pungkasnya.
