PANDEGLANG, biem.co – Sebagai tahapan akhir persiapan pelaksanaan pemberian vaksin covid-19, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan sosialisasi dan simulasi vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan (nakes) di kabupaten Pandeglang, Kamis (14/01/2020).
Pantauan di lokasi, perwakilan tenaga kesehatan dari setiap puskesmas yang ada di 35 kecamatan, mengikuti sosialisasi dan simulasi vaksinasi tersebut. Dalam simulasi itu, ada beberapa tahapan yang harus dijalankan, dari mulai pendaftaran, screening, pemberian vaksin dan observasi selama 20 menit.
Sekertaris Dinkes Kabupaten Pandeglang, mengatakan sosialisasi dan simulasi ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada tenaga medis sebagai garda terdepan.
“Vaksinasi tahap awal ini untuk tenaga kesehatan, jadi kita gelar sosialisasi dan simulasi agar mereka paham,” katanya.
Untuk waktu pelaksanaan vaksinasi, ia menyebut belum ditetapkan. “Kalau untuk waktunya belum ditetapkan, karena kita masih menunggu vaksinnya, kalau untuk tempat bisa di puskesmas, klinik, rumah sakit yang memiliki empat kriteria,” singkatnya.
Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Ahmad Sulaeman mengaku, saat ini masih terus mempersiapkan untuk penerapan vaksinasi di Kabupaten Pandeglang. Salah satu hal yang masih dipersiapkan untuk saat ini, yakni tempat untuk penyimpanan vaksin yang bakal diterima di Kabupaten Pandeglang.
“Kita masih menunggu kita akan mendapat jadwal untuk pengambilan. Dan ini tentu bukan hal yang remeh, dan perlu koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawal. Nanti akan disediakan tempat khusus di GFK, yang akan menjadi sarana untuk penyimpanannya,” katanya, saat ditemui di Kantor Dinkes Pandeglang.
Selain itu, vaksin yang sudah diterima nantinya bakal dikirimkan kepada setiap puskesmas. Untuk itu, ia meminta agar seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang segera menyiapkan tempat penyimpanannya vaksin.
“Sekaligus di puskesmas harus menyiapkan juga. Nanti didistribusikan juga kesana. Dan ada SOP yang harus dipatuhi oleh puskesmas dalam pengambilan dan penyimpanan vaksin,” terangnya.
Ia juga meyakini untuk seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Pandeglang, sudah seluruhnya mengetahui akan pemberima dosis vaksin itu. Selain itu, pihaknya bakal membentuk tim khusus untuk mengawasi apabila pasca dilakukan vaksinasi terdapat salah satu pasien yang menunjukan kelainan gejala usai diberikan vaksin.
“Sudah, jadi semua kan sudah terlatih dan memahami betul karakter dari vaksin ini. Kita akan membuat panitia pokja untuk menilai efek samping yang disebut Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), jadi semua yang diimunisasi atau vaksinasi akan dipantau keadaanya apakah sesuai dengan vaksin dan baik-baik saja. Atau ada efek samping yang timbul,” tuturnya.
Sedangkan untuk tahap awal penerapan vaksinsi, pihaknya bakal memberikan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu, sebanyak 2.343 orang. Sementara perencanaan kuota vaksin yang didapatkan untuk Kabupaten Pandeglang mencapai 443.
“Jadi, kalau misalnya sedia satu vial itu untuk 10 orang maka kita dapat kurang lebih 4.430 dosis. Dan kalau misal ini dibagi dua, jadi tetap masih kurang untuk kebutuhan tenaga kesehatan dalam tahap pertama,” pungkasnya. (sopian)