Kabar

Tembus 1.000 Kasus Covid-19, Pandeglang Perketat Izin Kerumunan

PANDEGLANG, biem.co — Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Pandeglang saat ini menembus angka 1.000 kasus. Satgas Covid-19 Kabupaten Pandeglang menyebutkan, penyumbang terbanyak kasus tersebut merupakan kluster hajatan dan keluarga.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.048 kasus, dengan rincian 601 dinyatakan sembuh, 429 masih dalam isolasi mandiri, dan 18 orang meninggal dunia.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Ahmad Sulaeman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pandeglang saat ini berencana untuk memperketat kembali aktivitas kerumunan di lingkungan masyarakat.

“Ya, rencananya kami akan memperketat perizinannya, termasuk soal pengawasan. Yang jelas, jangan sampai ada kerumunan kembali yang malah bisa memicu timbulnya kluster baru di masyarakat,” kata Ahmad Sulaeman, saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Pandeglang, Kamis (7/1/2020).

Ia menuturkan, bahwa Kabupaten Pandeglang menjadi wilayah dengan penyumbang jumlah kasus positif Covid-19 dua hari yang lalu, yakni sebanyak 162 kasus. Selain berasal dari kluster hajatan, Ahmad menyebut penambahan ini juga berasal dari kluster perkantoran dan keluarga.

“Memang angka peningkatan ini salah satunya dari kontak yang berasal dari acara-acara yang mengundang orang dari luar Pandeglang. Makanya, sekarang Satgas sedang gencar melakukan tracing untuk menekan angka positif,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat di Kabupaten Pandeglang yang terinfeksi covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG). Saat ini, OTG tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dengan pengawasan yang ketat.

Meski sudah menjalani isolasi, namun Ahmad menuturkan, pihaknya masih kesulitan untuk mengedukasi masyarakat yang positif Covid-19 agar mau menjalani karantina di rumah singgah Wisma PKP-RI Pandeglang. Pasalnya, masih banyak warga yang enggan jauh dari keluarganya selama menjalani masa perawatan.

Selain itu, ia juga menyebutkan, OTG yang melakulan isolasi mandiri di rumah masing-masing menjadi penyebab tingginya kasus positiv Covid-19 di Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, dari 701 pasien OTG, hanya 30 orang yang melakulan isolasi mandiri di Wisma PKP-RI Pandeglang.

“Artinya, kesadaran masyarakat masih rendah kalau harus dirawat di Wisma PKP-RI. Faktornya karena ingin dekat terus sama keluarga selama karantina, makanya perlu pengawasan yang ketat,” imbuhnya.

Adapun untuk kasus dengan gejala dan perlu perawatan, ini masih menjadi tantangan bagi Kabupaten Pandeglang. Hal itu dikarenakan di Kabupaten Pandeglang belum ada rumah sakit khusus untuk penanganan Covid-19.

“Kita hanya punya Rumah Sakit Berkah, dan itu pun kapasitasnya terbatas,” singkatnya.

Meski begitu, ia tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

“Kita tidak bosan-bosan memberikan imbauan agar masyarakat Pandeglang menerapkan 4M, bukan 3M lagi, ya. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan yang terakhir menghindari kerumunan,” pungkasnya. (sopian)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button