JAKARTA, biem.co — Sobat biem, dalam webinar KedaiIklim#4 BMKG yang bertajuk ‘La Nina: Manfaatkan Air Hujan Berlimpah Untuk Kesejahteraan dan Pengurangan Risiko Bencana Hidrometeorologi’, Prof Rizaldi Boer dari Pusat Pengelolaan Risiko dan Peluang Iklim (PPRPI) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, La Nina punya manfaat bagi sektor pertanian terutama dalam hal pertanian pangan.
“La Nina mempunyai dampak positif antara lain peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang,” ungkapnya.
Dampak positif lainnya, masih kata Rizaldi, yaitu meningkatkan produksi perluasan lahan pasang surut, lahan pesisir akan berkembang lebih baik karena salinitas dapat dikurangi dan perikanan darat bisa dikembangkan lebih awal.
Menurutnya, untuk mengurangi dampak La Nina, perlu pembinaan kepada para petani tentang metode pengeringan dan penyimpanan benih, karena saat La Nina curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas benih.
“Masyarakat juga perlu membangun gudang benih dan menyediakan varietas padi tahan rendaman serta penyesuaian aplikasi pupuk,” ujarnya.
Ia menambahkan, Petani juga dapat memanfaatkan dampak positif La Nina dengan meningkatkan areal tanam pada musim hujan dan khususnya pada lahan kering.
“Memanfaatkan mundurnya akhir musim hujan dengan tanaman umur pendek dan berekonomi tinggi. Serta adaptasi teknik budidaya pada daerah endemik banjir dan pertanian lahan kering di lahan gambut,” tandasnya. (Arief)