JAKARTA, biem.co – Usia emas atau ‘golden age’ menjadi tahapan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Usia Emas dalam rentang usia 0 sampai 5 tahun merupakan periode terbaik dalam perkembangan fisik dan otaknya.
Menyadari bahwa periode emas tumbuh kembang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia dan tidak bisa diulangi lagi, Tanoto Foundation melalui Program SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya dan siap bersekolah.
Untuk mencapai tujuan besar ini, Tanoto Foundation menitikberatkan programnya pada 3 strategi pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif, yaitu penurunan angka stunting, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini, dan meningkatkan akses ke layanan anak usia dini yang berkualitas.
Pembentukan hubungan pada tahap awal pertumbuhan anak memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak pada masa yang akan datang. Ragam layanan yang tersedia di Rumah Anak SIGAP adalah kegiatan pengasuhan bersama, kegiatan individu/ konsultasi keluarga (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beberapa kegiatan pendukung lainnya.
“Sebuah kehormatan bagi Tanoto Foundation untuk dapat bermitra dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta pemerintah daerah, yaitu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam upaya pengembangan Anak Usia Dini dan Pencegahan Stunting,” kata Satrijo Tanudjojo, CEO Global Tanoto Foundation saat memberi sambutan dalam acara Pembangunan dan Renovasi Rumah Anak SIGAP, yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Ibu.
Dukungan terhadap program Rumah Anak SIGAP juga disampaikan oleh Jumeri, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Program SIGAP yang digagas oleh Tanoto Foundation sebagai upaya untuk memperbaiki ekosistem pendidikan, meningkatkan kualitas guru PAUD, peran serta orang tua dan perbaikan nutrisi di awal pembelajaran. Kemendikbud memberikan apresiasi yang tinggi dan rasa terimakasih atas peran serta Tanoto Foundation dalam membantu pemerintah dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini dan menekan angka stunting,” tukasnya.
Ia berharap, Rumah Anak SIGAP dapat menjadi stimulan, khususnya bagi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Pandeglang dan Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini secara holistik integratif.
“Harapan kami, pendampingan dan layanan yang dilakukan oleh program Rumah Anak SIGAP, dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya secara profesional dan akuntabel, baik oleh guru, orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pendidikan dan pengasuhan anak usia dini terutama anak usia 0 – 3 tahun. Semoga keberadaan Rumah Anak SIGAP memotivasi dan memacu para penggiat pendidikan anak usia dini, orang tua dan masyarakat sehingga dapat tercapai anak-anak Indonesia masa depan yang sehat cerdas ceria dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ellisa Sumarlin, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta, yang menyambut baik inisiatif dari Tanoto Foundation ini.
“Orang tua menjadi kunci keberhasilan anak di masa depan. Pembekalan terhadap orang tua tentang pengasuhan yang baik berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan anak yang sehat dan cerdas, serta berkarakter unggul dalam mewujudkan masa depan mereka yang lebih baik lagi. Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Tanoto Foundation untuk program SIGAP karena program tersebut sejalan dengan apa yang sedang diupayakan oleh TP PKK DKI Jakarta,” tutur Ellisa. (*)