CILEGON, biem.co — Sobat biem, salah satu anggota keluarga dari Rahmawati, nenek berusia 100 tahun yang dikabarkan meninggal saat peristiwa banjir di Lingkungan Rokal Barat, RT 02, RW 11, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, mengabarkan bahwasanya almarhum kondisinya sudah meninggal sebelum kejadian banjir dan sudah dikubur pada Kamis (3/12/2020) kemarin.
“Jadi, sudah meninggal sebelum banjir karena sakit. Malamnya tiba-tiba banjir dan besoknya (Kamis) langsung dikubur,” kata Dedi Rahman, Jumat (4/12/2020).
Ia juga membantah pernyataan Ketua RT 02 Sugi yang menyatakan bahwa Rahmawati hidup sebatang kara.
“Ngaco itu, masih ada keluarganya. Dan saat kejadian, jenazah Mbah Bungkuk (Rahmawati) sedang berada di rumah Nenek Uun,” jelasnya.
Dedi juga mengungkapkan, semenjak Lebaran Idul Fitri, dari Serang, Mbah Bungkuk memilih untuk tinggal di Kota Cilegon. Sebelumnya, Sugi selaku Ketua RT 02 mengatakan, Rahmawati (Mbah Bungkuk) hidup seorang diri di sebuah rumah tanpa ada yang merawatnya.
Saat banjir, lanjut Sugi, kondisi Rahmawati diketahui dalam kondisi sakit dan ditemukan sudah meninggal dunia saat jenazahnya hampir terbawa banjir.
“Rumahnya kebanjiran. Jenazahnya mau palid (hanyut) pas banjir. Kemarin juga dari PMI ada yang ngontrol,” kata Sugi.
Menurutnya, Rahmawati merupakan warga Serang yang tinggal di Cilegon, dan tinggal di rumah sendiri dikarenakan tidak punya anak ataupun keluarga.
“Gak punya anak dan keluarga. Dari Serang karena punya rumah disini, karena sudah tua akhirnya tinggal di Cilegon,” ungkapnya. (Arief)