biem.co – Sobat biem, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai persiapan untuk program vaksinasi. Mulai dari meninjau langsung fasilitas produksi vaksin, uji klinik terhadap ribuan relawan, hingga menyiapkan sistem satu data terintegrasi. Hal itu terungkap dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN, baru-baru ini.
Kendati demikian, para pakar kesehatan pun turut menyosialisasikan pengetahuan tentang apa saja yang perlu dipersiapkan ketika vaksin telah datang. Salah satunya adalah Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe. Ia menjelaskan, hal pertama yang perlu dilakukan saat vaksin tiba adalah menyimpannya di suhu 2-8 derajat celcius.
“Suhu ini harus dijaga dari pabrik sampai puskesmas. Ini yang disebut cold chain (rantai dingin),” ungkapnya.
Dirinya menyebut, masyarakat yang nantinya akan mendapatkan vaksinasi adalah orang yang berada dalam kondisi sehat. Adapun untuk vaksin Covid-19, lanjutnya, diberikan kepada orang dewasa dengan rentang usia 18-59 tahun.
“Nanti dokter atau tenaga kesehatan yang menjadi petugas pasti akan melakukan pemeriksaan (screening) sebelum diberikan vaksin. Yang penting pada hari tersebut kita merasa sehat secara umum,” terangnya.
Di samping itu, dr. Dirga meminta agar masyarakat tidak khawatir akan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping dari vaksin karena dampaknya ringan dan bisa sembuh dalam waktu satu hingga dua hari.
“Yang perlu masyarakat ketahui, manfaat vaksinasi itu jauh lebih besar dari efek sampingnya. KIPI itu mayoritas bersifat ringan seperti bengkak kemerahan di bekas suntikan, kemudian ada demam sebagai tanda vaksinnya bekerja,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan sembari menunggu vaksin datang. (hh)
