biem.co — Sobat biem, masih ingat drama korea Kill Me Heal Me? Dalam serial tersebut, pemeran utama Cha Do Hyun dapat berubah menjadi 4 kepribadian yang berbeda di alam bawah sadarnya. Kabarnya, kita pun dapat memiliki lebih dari 1 identitas lain yang dikenal dengan alter ego. Apakah alter ego itu? Apakah sama dengan kepribadian ganda?
Seperti dilansir dari Hello Sehat, alter ego adalah kondisi di mana seseorang membentuk karakter lain dalam dirinya secara sadar. Karakter lain ini seringkali gambaran ideal tentang dirinya, yang tidak bisa dia realisasikan dan hanya diharapkan.
Ada pula pendapat bahwa alter ego adalah sarana untuk menyembunyikan sisi diri mereka yang ingin disembunyikan dari orang lain.
Perbedaan Alter Ego dengan Kepribadian Ganda
Dissociative identity disorder (DID), yang sebelumnya dikenal dengan multiple personality disorder atau oleh orang awam disebut kepribadian ganda, adalah kelainan di mana seseorang memiliki lebih dari satu identitas dalam satu tubuh. Seseorang dengan banyak identitas ini lebih cenderung untuk menyebut dirinya “kami”.
Pada sebagian besar kasus, karakter yang dimiliki oleh orang dengan DID adalah lebih dari dua orang dan karakter. Saat identitas lain menguasai tubuh dan memegang kendali seutuhnya, maka identitas lain tak akan bisa mengacaunya, dan akan berubah segala identitas dari mulai kebiasaan, cara berbicara, gaya, atau bahkan gender. Lalu saat kembali ke identitas asli, maka dirinya tak akan mampu mengingat apa yang dilakukan identitas lainnya saat sedang diambil alih.
Jadi, setiap kepribadian memiliki fungsi yang benar-benar berbeda di bawah alam ketidaksadarannya. Berbeda dengan alter ego, perubahan identitas pada alter ego dilakukan dengan sadar. Tidak terjadi lupa ingatan atau beralih fungsi kepribadian secara total.
Dengan kata lain, tidak terjadi lupa ingatan pada proses perubahan karakter pada orang dengan alter ego. Saat Sobat biem merasa dalam kondisi membutuhkan identitas alternatif ini yang muncul, kalian dapat memicu dan mengubahnya sendiri
Sebenarnya, setiap orang berpotensi memiliki alter ego. Namun pada beberapa kondisi mungkin tak sadar memilikinya, karena pemahaman mengenai alter ego tersebut yang masih berbeda-beda satu sama lain.
Si A, memiliki alter ego dalam bentuk suara dalam kepalanya yang sering ia ajak diskusi untuk menghadapi keputusan yang sulit untuk dia putuskan sendiri.
Si B, yang menggunakan alter egonya untuk tujuan tertentu, seperti tampil di depan umum dengan berani. Padahal ia sangat pemalu di keseharian.
Si C, yang mengeluarkan alter egonya hanya pada saat-saat di mana ia kesepian dan butuh lawan bicara.
Perlu diketahui, pada beberapa kasus, memiliki alter ego bisa berakhir membahayakan diri sendiri, bahkan orang-orang di sekitar. Boleh-boleh saja mempunyai alter ego, selama alter ego yang diciptakan tersebut masih dalam kendali diri. (rai)