Kesehatan

Overthinking Saat Malam Hari? Ini Tips dari Imam Ghazali

biem.co Sobat biem, saat umur semakin bertambah, terkadang kita dihadapkan dengan banyak persoalan. Kendati demikian, hal tersebut tak serta merta membuat kita mencari solusi. Terkadang juga malah semakin memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Padahal kemungkinan tersebut belum benar terjadi. Kebiasaan ini disebut pula overthinking.

Seperti dikutip dari Alodokter, overthinking adalah istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh adanya kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat kamu tidak bisa berhenti memikirkannya.

Salah satu efek dari overthinking sendiri ialah kita menjadi stagnan alias diam di tempat dan tidak produktif karena terlalu banyak berpikir hal yang tidak-tidak .

Overthinking bisa diatasi dengan berkonsultasi pada psikolog, tetapi tidak ada salahnya jika  kita mengikuti tips yang biasa dilakukan oleh Ulama dan Ahli Filsafat Imam al-Ghazali sebelum tidur.

Kebiasaan rutin ini tertuang dalam kitab karangannya yang berjudul Bidâyah Al-Hidâyah, sebuah buku yang berisi tentang etika dalam rutinitas sehari-hari. Imam Al-Ghazali menulis sebuah refleksi yang dapat memperkuat kesadaran kita kepada Allah, sehingga dapat menghilangkan beban pikiran yang membuat kita overthinking.

Memohon Ampun

Sebelum tidur, Imam al-Ghazali menyarankan untuk bersuci terlebih dahulu dengan wudu. Kemudian bertobat sambil berkomitmen kuat (azam) untuk tidak mengulanginya di esok hari, juga berazam untuk berbuat baik kepada orang-orang jika masih diizinkan untuk hidup oleh Allah di hari kemudian. Selain itu, melapangkan hati dengan memaafkan kesalahan orang lain seraya membebaskan pikiran.

Refleksi Diri

Merenung bahwa kita di masa datang akan sendiri. Di alam kubur dan juga di hari akhir dan tak lupa meyakini bahwa yang akan menemani ialah amal dan usaha kita. Tidak lupa untuk meniatkan supaya bangun saat dini hari untuk shalat malam.

Terkait ibadah di sepertiga malam, Imam Al-Ghazali berkata: Dua rakaat di penghujung malam adalah harta perbendaharaan kebaikan, maka perbanyaklah harta perbendaharaanmu (salat malam) untuk hari fakirmu, sebab harta perbendaharaan dunia tidak akan mencukupimu apabila kamu mati”. (Imam al-Ghazali, Bidâyah al-Hidâyah, Jeddah: Darul Minhaj, 2004, hal. 126).

Membaca Doa

Tak lupa untuk membaca doa sebelum tidur.  Berikut doa yang biasa dipanjatkan Imam Al-Ghazali yang artinya:

“Dengan nama-Muwahai Tuhanku, kuletakkan punggungku dan dengan nama-Mu pula kuangkat,maka ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, lindungi aku dari siksa-Mu di hari Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu. Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati. Aku berlindung pada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap yang melata. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku berada di jalan yang lurus.

Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Awal Yang tidak didahului oleh sesuatu, dan Engkau pula Yang Maha Terakhir Yang tidak ada sesuatu sesudah-Mu. Engkau Maha Tampak, tak ada sesuatu pun yang berada di atas-Mu. Engkau Maha Tersembunyi, tak ada sesuatu pun yang berada di bawah-Mu. Mohon tunaikanlah utangku, juga hilangkanlah kemiskinanku.

Ya Allah, Engkau Yang menciptakan diriku dan engkau pula Yang mewafatkannya. Kematian dan kehidupannya ada pada kekuasaan-Mu. Apabila Engkau matikan diriku, maka ampunilah, dan jika engkau hidupkan, maka jagalah sebagaimana engkau menjaga para hamba-Mu yang saleh.

Ya Allah aku meminta pada-Mu pengampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, bangunkan aku di waktu yang paling Engkau cintai. Buatlah aku melakukan perbuatan- perbuatan yang paling Kau senangi sehingga mendekatkan diriku pada-Mu dan menjauhkannya dari murka-Mu. Aku memohon pada- Mu, Engkau pun mengabulkannya, aku meminta ampunan, Engkau pun mengampuninya, dan aku berdoa pada-Mu Engkau pun mengabulkannya.”  

Kemudian membaca ayat kursi, ayat 285-256 (2 ayat terakhir) Surat Al-Baqarah, Surat Al-Ikhlas, mu’awidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas), dan Surat Al-Mulk (Imam Al-Ghazali, Bidâyah Al-Hidâyah, hal. 127-128).

Tips-tips di atas merupakan usaha kita agar terhindar dari hal negatif dan tak membiarkannya menguasai pikiran kita. Imam al-Ghazali, masih dalam bab yang sama, menasihati kita supaya tidak terlalu berangan-angan.

“Jangan panjang angan sehingga membuatmu susah untuk beramal”. (Imam Al-Ghazali, Bidâyah Al-Hidâyah, hal. 130).

Semoga kita dapat terhidar dari sikap overthinking ini. Wallahu’alam bisahawaab. (rai)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button