biem.co — Dalam aktivitas manusia, plastik menjadi komponen penting, apalagi dalam kondisi modern seperti sekarang. Di beberapa sektor, bahkan peranannya telah menggantikan kayu dan logam. Selain ringan, plastik juga kuat terhadap korosi, bisa transparan dan mudah dimodifikasi. Belum lagi sifat insulasinya yang cukup baik.
Namun, seperti telah kita ketahui bersama, tidak seperti kayu dan besi, bahan plastik sangat sulit terurai meski dalam tanah. Beberapa ahli mengatakan, plastik membutuhkan waktu 20 hingga 1.000 tahun untuk dapat terurai, dan tentu saja ini akan menimbulkan dampak tersendiri.
Meski berbagai upaya dilakukan, seperti menyediakan pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dalam hal penganganan sampah plastik tentu saja bukanlah solusi yang bijak. Meski kita harus berterima kasih kepada peranan pemulung dalam mengurangi timbunan plastik di TPA, tentu saja upaya tersebut tidak akan terlalu efektif mengurangi masalah urai sampah plastik. Diperlukan manajemen sampah plastik yang efektif, mulai dari lingkungan terkecil rumah tangga sampai skala besar yang meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota atau pemerintah daerah setempat.
Dalam upaya memudahkan pengelolaan sampah plastik pada skala rumah tangga, diperlukan adanya pemahaman mengenai jenis-jenis plastik, kandungan material, hingga dampak lingkungannya sehingga diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat.
Gammawaste.to yang dibentuk oleh Mohamad Fadli Nugroho (Founder – @fadlimayparadja), Gregah Yudha Permana (Co-Founder – @gregahyp) dan Jimmy Ardiansyah (Co-Founder – @jimmy.ardian) berinisiatif untuk mengolah sampah plastik menjadi produk yang lebih bernilai dan mempunyai estetika lebih. Adapun jenis-jenis plastik saat ini sebagai berikut:
Produk yang saat ini dimiliki Gammawaste.to ialah olahan dari jenis plastik HDPE, LDPE dan PP menjadi produk furniture yang berguna bagi masyarakat, antara lain:
- Kursi duduk minimalis
- Meja minimalis dan futuristik
- Paving block plastik motif mozaik
- Hiasan dinding dari plastik mozaik
- Product customize
Sampah Plastik sebagai Sumber Energi
Dalam bahan plastik terdapat kandungan energi yang tinggi. Potensi pemanfaatan sebagai salah satu sumber energi diharapkan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang.
Dari sini kita bisa mendapatkan dua keuntungan, mengurangi masalah sampah dan menghasilkan energi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional. Beberapa teknologi bisa digunakan untuk mengonversi sampah plastik menjadi bahan bakar, yaitu:
Konversi ke Bahan Bakar Padat
Dilakukan dengan mencacah sampah plastik dan kemudian membriketnya untuk nantinya menjadi bahan bakar briket. Bahan bakar ini kemudian bisa digunakan untuk pembakaran di tungku-tungku industri.
Konversi ke Bahan Bakar Cair
Dengan menggunakan prinsip pirolisis di mana sampah plastik dipanaskan pada suhu sekitar 500oC sehingga fasenya akan berubah menjadi gas dan kemudian akan terjadi proses perengkahan (cracking). Setelah itu didinginkan kembali dan bisa mendapatkan bahan bakar cair setara dengan bensin dan solar.
Konversi ke Bahan Bakar Gas
Ini bisa dilakukan dengan teknologi gasifikasi di mana sampah plastik dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi mencapai 900oC dengan prinsip oksidasi parsial. Sehingga akan dihasilkan gas hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan industri.
Sudah sepatutnya sampah plastik tidak lagi menjadi permasalahan yang rumit dan bahkan bisa mendatangkan manfaat dengan menghasilkan bahan bakar. Sekarang tinggal bagaimana mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan teknologi yang ada dan tentunya didukung oleh seluruh masyarakat di dalam pengelolaan sampah yang berbasis komunitas
Tidak hanya sampah plastik yang diolah oleh kami Gammawaste.to, melainkan semua jenis sampah dan management waste, yaitu sampah organik yang meliputi biomassa padat, sampah domestik dan sampah bangunan.
Pengolahan Sampah Biomassa
Biogas dan Pupuk Organik
Biomassa memiliki manfaat yang cukup signifikan dalam dalam penciptaan biogas. Jika kita pernah mengunjungi peternakan sapi perah, ada dua hal yang dapat kita amati: sapi diperah dan sapi menciptakan pupuk kandang. Pupuk kandang, sampah yang menghasilkan gas yang pada gilirannya dapat digunakan untuk membuat aliran listrik.
Kunci proses ini adalah metana yang diambil dari limbah hewan. Kotoran hewan dikumpulkan, metana dilepaskan dari penyimpanan, dan gas kemudian dibakar melalui generasi uap. Dan uap tersebutlah yang akan menghasilkan listrik nantinya. Kemudian limbah dari biogas tersebut merupakan pupuk organik tanpa bau yang bisa dimanfaatkan untuk penyuburan tanaman untuk segala jenis tanaman.
Gasifikasi Biomassa dengan Biodrying
Bisa dibilang upaya ini mengadopsi teknologi “peuyeumisasi”, mengolah sampah menjadi bahan bakar. Apa itu peuyeumisasi? Metode peuyeumisasi adalah penyebutan lain untuk biodrying, sebuab metode pengeringan yang terinspirasi dari alam.
Sampah dimasukkan dalam boks bambu berukuran 2×1,25×1,25 m3 dengan bambu bagian atas terbuka. Boks tersebut dibuat dengan kapasitas mampu menampung sampah berukuran 500kg hingga 1 ton. Kemudian dibiarkan mengering dengan memanfaatkan sinar matahari atau dibantu dibantu dengan bioaktivator untuk mengurai sampah. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3–7 hari, tergantung material sampah.
Setelah kering, bau tak sedap dari sampah yang ada akan hilang. Lalu, kita bisa memilah dan memisahkan sampah organik, biomassa, plastik (PVC dan Non-PVC), serta residu. Semua ini memerlukan kerja sama alias gotong royong dari warga.
Masyarakat Indonesia membutuhkan teknologi yang sederhana dan sarat akan nilai-nilai budaya. Konsep gotong royong ini tentu saja sangat menunjang keberhasilan pengolahan sampah.
Penggunaan bambu dipilih karena bambu sangat mudah didapat. Ukuran boks peuyeum juga disebutnya agronomis. Hasil peuyeumisasi berupa bahan baku padat atau pelet yang merupakan batu bara nabati. Melalui proses ini (peuyeumisasi), tingkat kelembapan material sampah dapast ditekan di bawah 15%. Sementara, ash content berkisar 2-25 persen tergantung jenis material sampah.
Nah, hasil dari biopelet tersebut dapat digunakan untuk menjadi biofuel untuk gasifikasi untuk menghasilkan gas CO, H2 dan CH4 sebagai bahan bakar gas generator untuk menghasilkan listrik yang akan dimanfaat secara langsung atau disimpan dalam bentuk baterai.
Tidak hanya itu, biopelet ini dapat juga digunakan sebagai pengganti batubara untuk PLTU dengan sistem insenerasi karena memiliki nilai kalori + 4000 kal/kg, dan limbah dari gasifikasi ialah berupa arang yang dapat kita press untuk dijadikan briket arang ataupun sebagai pupuk tanaman. Sementara untuk hasil insenerasi ialah abu (fly ash) dan arang yang dapat kita ubah menjadi campuran bahan bangunan.
Jasa & Teknologi
PT Tigakami Sygamma Nusantara juga menyediakan Jasa end to end solution untuk pengolahan limbah secara systematis dan berbasis kepedulian lingkungan (reduce, reused, dan recycled). Terutama limbah non B3, adapun limbah tersebut dapat kita jadikan produk baru yang memberikan nilat tambah dapat berupa energi dan produk lainnya.
Jasa kami tidak terbatas pada industrial, tetapi bisa secara individu dan kelompok masyarakat. Tidak hanya itu, untuk menunjang keberhasilan pemberdayaan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan terutama sampah kami juga memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat atas pentingnya memilah sampah dan mengelompokkannya serta bagaimana mengolahnya secara efisien dan efektif yang mana hasilnya untuk dikembalikan kepada yang mengolah tersebut.
Edukasi tersebut merupakan change management atau perubahan pola pikir masyarakat yang tidak terbatas pada media komunikasi poster, pamflet, banner dan sosial media.
Seiring berkembangnya Industri 4.0. PT Tigakami Sygamma Nusantara juga menerapkan sistem integrasi tempat sampah cerdas (smart garbage). Smart garbage terkoneksi dengan sensor dan secara realtime akan dikirimkan kepada dashboard GammaWaste.to untuk menampilkan informasi berupa lokasi dan memberitahu bahwa tempat sampah pelanggan telah penuh dan siap dilakukan pengambilan untuk kami olah.
Kemudian hal tersebut langsung secara otomatis memberikan informasi dan petunjuk kepada petugas pengambil sampah dari PT Tigakami Sygamma Nusantara untuk diolah dan menjadi produk. Tidak hanya itu pemilik Smart Garbage mendapatkan keuntungan, yaitu biaya pengangkutan sampah secara murah berdasarkan volume dan mendapatkan keuntungan poin yang akan diakumulasikan sampai satu bulan dan berhak mendapatkan reward yang tidak terbatas pada uang.
PT Tigakami Sygamma Nusantara juga membuka peluang bagi semua lapisan masyarakat untuk melakukan donasi sampah untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekitar komplek, pasar dan sekolah atau yang lainnya. Sampah tersebut dapat berupa sampah organik dan anorganik.
Bagaimana? Penasaran dengan Gammawaste.to? Yuk, kunjungi kami di Instagram Gammawaste.to atau hubungi kami melalui contact person di bawah ini. Semangat melestarikan alam dan mengurangi limbah untuk kami jadikan produk bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Instagram: @gammawaste.to
Email: [email protected]