KOTA SERANG, biem.co – Pasien Covid-19 yang ke 8, Krisma Kristian Asis warga Ciracas, Kecamatan Serang ini menceritakan pengalaman awal mula dinyatakan positif Covid-19.
Pada saat itu dirinya merasa bimbang karena sempat kontak erat dengan rekan kerjanya di salah satu perusahaan swasta di Cilegon yang lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian dengan kesadaran diri, ia melakukan swab.
“Pada saat itu Covid-19 lagi heboh-hebohnya ya sekitar bulan Mei, nah saya kontak erat dengan supervisor yang lebih dulu dinyaatakan positif. Sontak ada kekhawatiran dalam diri saya, bagaimana nanti keluarga di rumah. Saya tidak mau keluarga menjadi korban. Pada akhirnya saya melakukan swab, dan hasilnya positif, kemudian saya dikarantina di Wisma Atlet Jakarta,” ujarnya di hadapan masyarakat yang hadir pada kegiatan Hari Kesehatan Nasional, Kota Serang, Jumat (13/11/2020).
Sebelum dikarantina, Krisma sempat berpesan kepada keluarga untuk tetap bersabar dan meminta berdoa kepada yang maha kuasa untuk kesembuhannya.
“Jika harus diceritakan sebetulnya sedih, bayangkan yang sehari-hari bercengkrama dengan keluarga, kini harus dijauhkan (dikarantina). Sampai hari lebaran Idul Fitri pun saya tidak bersama keluarga. Sangatlah sedih, tapi tidak masalah, yang penting keluarga dalam keadaan sehat,” paparnya.
Selama dikarantina di Wisma Atlet, dirinya mengaku untuk kebutuhan sehari-hari dipenuhi, dan perhatian dari tenaga medis juga sangat cukup.
“Selama perawatan, tim kesehatan bekerja sangat baik dan penuh perhatian. Hanya saja memang terkadang psikis ini terguncang. Jadi yang saya sikapi dari informasi-informasi mengenai Covid-19 pasti berita positif saja, saya optimis bisa sembuh. Tenaga medis, berikut juga rekan yang sama dikarantina selalu menyemangati. Sebab kondisi psikislah yang mendukung kesembuhan,” jelasnya.
Ketika dinyatakan sembuh, dirinya sangat senang. Ia sudah rindu berat dengan keluarganya yang selama dikarantina hanya bisa berkabar melalui telepon.
“Seneng banget saya sembuh. Dan alhamdulillah bisa kembali lagi kumpul dengan keluarga, karena pas lagi sakit (positif Covid-19) saya berlebaran di Wisma Atlet,” katanya.
Lebih lanjut, ia pun memberikan motivasi agar pasien Covid-19 lain untuk tetap semangat, jauhi stres, sedih, dan tingkatkan keimanan, terus berdoa meminta kepada yang kuasa agar dapat melewati cobaan ini.
“Saya berserah diri kepada Allah, meminta penyakit ini segera diangkat. Setiap hari selalu berpikir optimis, untuk sembuh. Alhamdulillah saya kembali sehat, dan sekarang sudah beraktivitas sepertisedia kala,” tuturnya haru.
Ia juga mengimbau untuk masyarakat agar selalu mematuhi standar protokol kesehatan dengan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan agar terhindari dari Covid-19 seperti yang dirinya alami.
Sementara itu, kepala Dinkes Kota Serang, M Ikbal menyampaikan kepada seluruh masyarakat, jika ada tetangga atau keluarga yang sakit (positif Covid-19) untuk diberlakukan sebagaimana masyarakat. Tidak boleh ada pengucilan.
“Penyakit ini bukan aib. Masyarakat harus bahu-membahu menyemangati yang sakit, supaya cepat pulih kembali. Sebab kondisi psikis yang menjadi faktor kesembuhan,” singkatnya. (iy)